Ekonomi Feminis: Mengenal Disiplin Ilmu Gerakan Politik Perempuan

Minggu, 5 Mei 2024 - 15:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Feminisme Ekonomi (Sumber; Ilustrasi Canva)

Gambar Feminisme Ekonomi (Sumber; Ilustrasi Canva)

Frensia.idPerempuan selalu dianggap manusia nomor 2 setelah lelaki. Itu sebabnya ada gerakan politik perlawanan terhadap klaim tersebut. Hal demikian yang juga menyebabkan lahirnya disiplin ilmu bernama Ekonomi Feminis.

Ekonomi feminis telah menjadi sebuah gerakan intelektual dan politik yang penting sejak tahun 1990-an, walaupun akarnya dapat ditelusuri hingga abad ke-19. Sejak kemunculannya, ekonomi feminis telah mengalami perkembangan yang signifikan, mengembangkan konsep-konsep baru, kerangka analitis, dan metodologi unik yang mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara gender dan ekonomi.

Salah satu penelitian Astrid Agenjo-Calderón dan Lina Gálvez-Muñoz menjelaskan banyak tentang hal ini. Riset yang diterbitkannya dalam The American Journal of Economics and Sociology pada tahun 2019 menyebutkan bahwa salah satu ciri khas utama dari pendekatan ekonomi feminis adalah pengakuan bahwa gender yang merupakan kategori utama yang memengaruhi berbagai aspek perekonomian, termasuk produksi, distribusi, dan konsumsi.

Baca Juga :  PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Dengan menempatkan gender di pusat analisis, ekonomi feminis menekankan pentingnya memahami hubungan antara jenis kelamin dan pembagian kerja, struktur kekuasaan yang melingkupinya, serta dampaknya terhadap proses inklusi dan eksklusi dalam sistem ekonomi.

Lebih dari sekadar teori, ekonomi feminis juga telah berkembang menjadi sebuah praktek politik yang aktif. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah sistem ekonomi agar lebih inklusif dan adil bagi semua individu, tanpa memandang gender.

Dengan menekankan prinsip kesetaraan, ekonomi feminis bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana semua orang memiliki akses yang sama terhadap kesempatan, sumber daya, dan kehidupan yang bermartabat.

Setidaknya, nalar ekonomi perlawanan ini dibagi menjadi dua ruang lingkup. Yang pertama, adalah nalar dikursus perempuan di ranah mikro ekonomi atau ekonomi keluarga.

Baca Juga :  Legislator PDIP Soroti Ketahanan Pangan, Tekankan Pentingnya Lahan Produktif

Pembahasan-pembahasannya umum adalah menganalisis patriarki yang terjadi dalam ruang kerja private keluarga. Biasanya yang dikaji adalah perlawanan perempuan pada klaim bahwa mereka hanya bisa memasak dan menemani suaminya tidur.

Yang kedua, adalah nalar heterodoks. Diskusi dan metodenya tidak sekedar menyangkut pembagian tugas dalam keluarga. Namun merambah pada persoalan diskriminasi perempuan di publik ekonomi, seperti dalam kebijakan politik industri.

Pada intinya, gagasan ekonomi feminis menurutnya diangkat sebagai disiplin ilmu yang diupayakan sebagai gerakan politik dan pengetahuan. Intinya, untuk menghadapi skenario-skenario baru ini, menciptakan ruang bagi pembangkangan dan keberanian politik, dan menentang akal sehat terbatas dan membatasi untuk mengatakan bahwa segala sesuatu yang adil dan baik adalah hal mustahil.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Gus Lilur Dorong Presiden Prabowo Hentikan Ekspor Benih Lobster, Ganti dengan Ekspor Lobster 50 Gram
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat
Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser
Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita
Merasa Dipermainkan! PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji

Baca Lainnya

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:24 WIB

Gus Lilur Dorong Presiden Prabowo Hentikan Ekspor Benih Lobster, Ganti dengan Ekspor Lobster 50 Gram

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:49 WIB

Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat

Senin, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

TERBARU

Opinia

Narasi Pincang Pesantren

Selasa, 14 Okt 2025 - 12:22 WIB