Empat Hierarki Etape Tadarus : Menuju Manusia Qur’ani

Minggu, 17 Maret 2024 - 19:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Al-Qur’an sebagai refrensial otoritatif umat Islam diturunkan Oleh Allah swt kepada umat Nabi Muhammad saw sebagai kitab suci, petunjuk yang mengandung keberkahan.

Membacanya adalah ibadah dan menjadikannya rujukan adalah pangkal keselamatan hidup.

Membaca al-Qur’an bisa dilakukan dengan sendiri namun juga bisa dilakukan dengan bersama-sama. Membaca al-Qur’an yang dilakukan dengan bersama ini lazim disebut dengan tadarus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tadarus al-Qur’an minimal harus dilakukan oleh dua orang atau lebih. Jika hanya dilakukan seorang saja tidak dapat disebut tadarus, karena istilah ini menuntut adanya keterlibatan lebih dari satu orang.

Dilansir dari Frensia.id Rasulullah saw lebih banyak membaca al-Qur’an daripada malam-malam lainnya. Para sahabat juga di bulan ramadhan lebih fokus memperbanyak membaca al-Qur’an.

Baca Juga :  Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Bahkan dalam sebuah hadist, Ibn Abbas RA berkata disebutkan bahwa Jibril selalu menjumpai Beliau di setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu keduanya bertadarus Al-quran.

H. Zamakhsyari bin Hasballah Thaib dalam risetnya Tadarus Alquran: Urgensi, Tahapan, dan Penerapannya mengungkapkan terdapat empat hierarki etape bertadarus.

Keempat tahapan itu yaitu pertama bertadarus dengan cara saling membaca dan menyimak bersama Ayat-ayat suci Alquran.

Tahapan Kedua, bertadarus dengan saling mencoba memahami ayat yang dibaca dan didengar, dengan minimal merujuk pada terjemahan tafsirnya.

Tahapan Ketiga bertadarus dengan saling bertukar pandangan dan pemahaman hasil dari tadabbur terhadap ayat yang dibaca dan didengar.

Tahapan Keempat bertadarus dengan saling mengingatkan untuk mengamalkan dan mempraktekkan pesan dan pelajaran yang diambil dari Alquran.

Baca Juga :  Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

Tata cara tadarus yang baik dan benar sudah dilakukan Rasulullah saw dan para sahabatnya. Mereka di setiap saat dan waktu senantiasa berdiskusi tentang makna dan pesan dari ayat yang dibaca.

Hal ini tentu lebih bagus dari pada tadarus yang hanya fokus pada kuantitas banyaknya bacaan atau mengejar akumulasi jumlah hataman. Artinya tadarus seperti yang lazim dimasyarakat yang hanya fokus pada bacaan tajwid dan makharijul huruf tetap harus dilazimkan.

Terus berlomba-lomba membaca al-Qur’am yang banyak dengan memerhatikan aspek tajwid, tilawah dan mahrojnya.

Namun perlu juga ada tadarus atau lingkaran khusus yang mengkaji aspek makna dan pesan dari Al-Qur’an. Sehingga tercipta pemahaman yang utuh dan perilaku yang Qur’ani.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara
Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad
Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji
Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya
SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Baca Lainnya

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:54 WIB

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:47 WIB

Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:44 WIB

Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:12 WIB

Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

Senin, 16 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember

TERBARU

Gambar Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia (Sumber: Gita Pamuji)

Destinia

Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia

Minggu, 10 Agu 2025 - 20:13 WIB