Faizal Assegaf Kritik 100 Hari Pemerintahan Prabowo di Media X

Rabu, 22 Januari 2025 - 22:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar

Gambar "Faizal Assegaf Kritik 100 Hari Pemerintahan Prabowo di Media X" sumber DetikNews

Frensia.id – Faizal Assegaf meluncurkan kritik yang menggema di media X (dulu Twitter) pada peringatan 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto.

Pernyataan Faizal Assegaf di akun X (dulu Twitter) pada Rabu 22 Januari, mengungkapkan kemarahan masyarakat terhadap berbagai kejahatan yang terjadi di Indonesia.

Dalam tulisannya, Assegaf menyoroti bahwa serbuan suara protes semakin meningkat dan menjadi masif, terutama di tengah seratus hari pemerintahan Prabowo Subianto.

“Tumpukan berbagai kejahatan di negeri ini mulai membakar kemarahan rakyat. Serbuan suara protes makin mendidih dan masif. Bisul yang bertahun-tahun menyimpan bau busuk dari aneka kerakusan, kini pecah di seratus hari kekuasaan Prabowo Subianto,” tulis Faizal Assegaf di media X.

Ia juga mengapresiasi kebangkitan kesadaran kaum tertindas dan menyerukan agar mereka terus berjuang dalam semangat perlawanan.

“Terima kasih atas kebangkitan kesadaran kaum tertindas. Teruslah berjuang, tetap solid dan saling berangkulan dalam semangat perlawanan!” tambahnya pada 22/01/2025.

Baca Juga :  Tepati Janji, Gus Fawait Turun Langsung Ke Pasar Tanjung Jember

Pernyataan Assegaf ini mendapat tanggapan beragam dari pengguna media sosial, salah satunyaakun @mayaGRanoe.

Ia menambahkan komentar dengan berharap agar keburukan pemerintahan sebelumnya tidak lagi tersisa.

“Semoga tidak ada lagi yang tersisa kebusukan dan kebobrokan selama rezim terdahulu pimpinan simul… semua ini adalah hasil seleksi alam didukung oleh doa-doa rakyat yang didzolimi,” tulisnya.

Sementara itu, ada juga suara yang menekankan pentingnya aksi nyata daripada sekadar ocehan di media. Seorang pengguna dengan nama akun Cinta Bangsa menyatakan,

“Bang, aku pengagummu. Tapi rakyat tak butuh lagi ocehan saat ini. Rakyat tu butuh aksi bagaimana Jkw diadili. Galanglah kekuatan, saya siap di Medan, japri saya jika dibutuhkan.”

Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap pemerintah dan menuntut tindakan konkret untuk mengatasi masalah yang ada.

Baca Juga :  DPR Desak PTPN XII Segera Perbaiki Jalan Rusak di Jember

Protes yang berkembang di media sosial mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah saat ini.

Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat dan merespons dengan langkah-langkah yang nyata dan efektif.

Rakyat menuntut transparansi, akuntabilitas, dan tindakan tegas terhadap kejahatan yang merugikan masyarakat.

Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, diharapkan akan ada perubahan positif yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Namun, tantangan besar masih dihadapi, dan semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi yang konstruktif untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Kemarahan rakyat yang terakumulasi ini menjadi sinyal bahwa saatnya untuk perubahan dan perbaikan dalam sistem pemerintahan, agar keadilan dan kesejahteraan dapat terwujud bagi seluruh rakyat Indonesia.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama
Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember
Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri
Gaya Debat Gibran, Dikaji Akademisi Dari Sudut Pandang Retorika Aristoteles
Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti
Banyak Jalan Rusak di Kabupaten Jember, Bupati Fawait akan Lakukan Perbaikan Jalan Mulai Minggu Ini
Mengesankan! Pemprov Jatim Jadi Pelopor Kuliah Gratis, Telah Diikuti Ribuan Mahasiswa
DPR RI Dengar Aspirasi Jurnalis, Gus Khozin Soroti Pemerintahan Daerah hingga Reforma Agraria

Baca Lainnya

Selasa, 22 April 2025 - 11:01 WIB

Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama

Senin, 21 April 2025 - 22:30 WIB

Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember

Senin, 21 April 2025 - 16:30 WIB

Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri

Minggu, 20 April 2025 - 14:33 WIB

Gaya Debat Gibran, Dikaji Akademisi Dari Sudut Pandang Retorika Aristoteles

Minggu, 20 April 2025 - 13:58 WIB

Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB