Frensia.id – Aroma perpisahan semakin kuat berembus di Santiago Bernabeu. Carlo Ancelotti, pelatih kawakan asal Italia, dikabarkan akan mengakhiri masa baktinya bersama Real Madrid setelah laga final Copa del Rey yang mempertemukan dua rival abadi, Real Madrid dan Barcelona, Minggu (27/4) dini hari WIB.
Mengutip laporan dari Sky Sports, Kamis (24/4), keputusan ini diambil tak lama setelah Real Madrid harus angkat koper dari ajang Liga Champions 2024-2025. Kekalahan telak dari Arsenal dengan agregat 1-5 di perempat final menjadi titik balik yang membuat manajemen klub mulai mempertimbangkan era baru tanpa Ancelotti.
Madrid yang dikenal garang di pentas Eropa, kali ini tampil jauh di bawah standar. Kekalahan 0-3 di Emirates Stadium pada leg pertama sudah membuat peluang mereka nyaris mustahil. Harapan bangkit di Bernabeu pun pupus setelah kembali kalah 1-2 di hadapan pendukung sendiri.
Padahal, secara kontrak, Ancelotti masih memiliki ikatan hingga tahun 2026. Namun, laporan menyebutkan bahwa pihak klub merasa perjalanan bersama Don Carlo—sapaan akrab Ancelotti—telah mencapai akhirnya. Kekalahan menyakitkan dari Arsenal diyakini menjadi puncak ketidakpuasan internal.
Sementara itu, Real Madrid hingga kini belum mengumumkan sosok pengganti. Sejumlah sumber mengatakan, klub berencana menunjuk pelatih interim hingga musim ini berakhir sebelum memilih pelatih tetap di musim panas mendatang.
Beberapa nama besar mulai dikaitkan. Jurgen Klopp, yang baru saja meninggalkan Liverpool, disebut sebagai kandidat kuat. Selain itu, Xabi Alonso, mantan gelandang Madrid yang kini sukses menukangi Bayer Leverkusen, juga masuk dalam radar utama.
Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Brasil sudah lama melirik Ancelotti untuk mengisi posisi pelatih timnas mereka. Dengan pemecatan Dorival Junior pada Maret lalu, peluang Ancelotti untuk segera beralih ke level internasional terbuka lebar.
Jika benar final Copa del Rey ini menjadi laga terakhirnya, Ancelotti tentu ingin meninggalkan Bernabeu dengan catatan manis: mempersembahkan trofi dan mengalahkan rival abadi Barcelona di laga bergengsi bertajuk El Clasico.
Kini, seluruh mata akan tertuju pada partai puncak itu. Sebuah laga penuh emosi, bukan hanya memperebutkan trofi, tetapi juga menjadi momen perpisahan seorang maestro di ruang ganti Real Madrid.
Apakah Ancelotti mampu menutup lembaran kisahnya di Madrid dengan kejayaan, atau justru El Clasico akan menjadi akhir yang pahit? Semua akan terjawab akhir pekan ini.