Frensia Institute: Partisipasi Politik Pilbup Jember Menurun, Tertinggi di Sukowono dan Bangsalsari Terendah

Minggu, 8 Desember 2024 - 04:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Frensia Institute: Partisipasi Politik Pilbub Jember Menurun, Tertinggi di Sukowono dan Bangsalsari Terendah (Sumber: Frensia Institite)

Gambar Frensia Institute: Partisipasi Politik Pilbub Jember Menurun, Tertinggi di Sukowono dan Bangsalsari Terendah (Sumber: Frensia Institite)

Frensia.id – Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jember kali ini mencatat angka yang memprihatinkan. Hasil analisis Frensia Institute menunjukkan partisipasi hanya mencapai 57 persen, lebih rendah dibandingkan Pilkada 2020 yang mencapai 58,53 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Penurunan ini menegaskan tantangan besar dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat Jember.

Berdasarkan data yang diterima oleh tim Frensia Institute, terdapat disparitas signifikan dalam tingkat partisipasi di berbagai kecamatan. Beberapa kecamatan seperti Sukowono, Sukorambi, Jombang, Jelbuk, Sumberjambe, dan Ambulu mencatat angka partisipasi di atas rata-rata, bahkan melampaui 60 persen.

Sukowono menempati posisi tertinggi dengan 64,85 persen atau 30.466 dari total 46.977 warga menyampaikan hak pilihnya. Sukorambi menyusul dengan 63,05 persen, diikuti Jombang dengan 61,23 persen, dan Jelbuk dengan 61,14 persen.

Sebaliknya, sejumlah kecamatan lain menunjukkan tingkat partisipasi yang sangat rendah. Bangsalsari menjadi kecamatan dengan tingkat partisipasi terendah, hanya mencapai 50,46 persen atau 48.107 dari total 95.330 DPT.

Balung dan Puger juga mencatat partisipasi di bawah rata-rata, masing-masing sebesar 51,68 persen dan 51,48 persen. Data ini mengindikasikan rendahnya minat masyarakat di beberapa wilayah untuk menggunakan hak pilih mereka.

Baca Juga :  Gus Rivqy Dukung Rencana Prabowo Hapus Kuota Impor, Usul Cabut Permendag 8/2024

Ketua Tim Analis Kebijakan Frensia Institute, Mashur Imam, menilai hasil ini sebagai bahan evaluasi penting bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu.

Menurutnya, rendahnya partisipasi masyarakat menunjukkan tantangan besar bagi penyelenggara pemilu dalam mengedukasi dan memobilisasi pemilih.

“Semakin rendah partisipasi masyarakat dalam memberikan hak suaranya, semakin besar tantangan yang dihadapi penyelenggara pemilu. Sebaliknya, tingginya partisipasi menunjukkan keberhasilan mereka dalam bekerja,” ujar Mashur Imam.

Selain itu, Imam juga menyoroti pentingnya data ini sebagai bahan introspeksi bagi tim pemenangan para calon. Rendahnya tingkat partisipasi di beberapa kecamatan bisa menjadi indikasi bahwa tim kampanye belum berhasil menyentuh hati masyarakat atau memberikan keyakinan pada calon yang mereka usung.

“Partisipasi politik yang rendah di sebuah wilayah berkorelasi dengan rendahnya kerja konkret tim pemenangan setiap calon, terutama jika calon tersebut gagal meraih suara signifikan di wilayah tersebut,” tambahnya pada Frensia.id, 08/14/2024

Analisis ini menempatkan Sukowono sebagai contoh keberhasilan dalam membangun kesadaran politik di tingkat lokal, sekaligus menyoroti Bangsalsari sebagai wilayah dengan tantangan terbesar.

Baca Juga :  Viral Pedagang Bakso Jember Diringkus Polisi Diduga Gelapkan Uang Arisan 3 M, Begini Kronologinya

Hal ini dapat menjadi bahan refleksi untuk strategi pemilu mendatang, baik dari sisi penyelenggara maupun tim pemenangan calon.

Imam juga mengingatkan pentingnya pendekatan berbasis komunitas dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran pemilu.

Ia menekankan bahwa pemilu bukan sekadar proses memilih pemimpin, tetapi juga wujud partisipasi masyarakat dalam menentukan arah pembangunan daerah.

“Perlu pendekatan inovatif yang lebih personal dan langsung menyentuh masyarakat untuk membangun kesadaran politik yang lebih baik. Penyebaran informasi, edukasi politik, dan program-program yang relevan dengan kebutuhan warga bisa menjadi kunci untuk meningkatkan angka partisipasi,” jelasnya.

Hasil statistik Frensia Institute ini menjadi cerminan nyata tinggi rendahnya partisipasi politik di Jember. Data ini tidak hanya menunjukkan tren partisipasi masyarakat tetapi juga membuka ruang diskusi tentang upaya strategis yang dapat diambil untuk pemilu mendatang.

Jika data yang telah dihasilkan dapat menjadi bahan evaluasi yang tepat, bisa diharapkan tingkat partisipasi pada pemilu selanjutnya dapat meningkat secara signifikan. Bagaimana pun kondisinyanya, partisipasi politik mencerminkan kesadaran politik yang lebih matang dan inklusif di masyarakat Jember.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi
Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember
Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama
Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember
Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri
Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya
Gaya Debat Gibran, Dikaji Akademisi Dari Sudut Pandang Retorika Aristoteles
Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti

Baca Lainnya

Selasa, 22 April 2025 - 17:49 WIB

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Selasa, 22 April 2025 - 13:17 WIB

Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember

Selasa, 22 April 2025 - 11:01 WIB

Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama

Senin, 21 April 2025 - 16:30 WIB

Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri

Minggu, 20 April 2025 - 15:41 WIB

Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya

TERBARU

Kolomiah

Kartini, Lentera Kaum Kecil

Selasa, 22 Apr 2025 - 19:01 WIB

Educatia

Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan

Selasa, 22 Apr 2025 - 12:47 WIB