Frensia.id – “Doaku dapat mendahului kilat yang menyambar” adalah kalimat yang diucapkan sang waliyullah Kabupaten Jember.
Ungkapan ini sering kali disampaikan oleh penceramah khususnya saat mengisi ceraMah haul Habib Sholeh Tanggul.
Secara tertulis ungkapan itu dapat dijumpai dalam manakib Habib sholeh bin Muhsin al Hamid dan di bagian akhir tulisan tertulis Abdul Kadir al Habsyi/ Jakfar Assegaf.
Dalam sampul manakib ini tertulis dan tulisan itu pas dibawahnya foto habib Sholeh tanggul Jember “Doaku mendahului kilat yang menyambar”.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Habib Sholeh Tanggul Jember terkait segala permohonan Habib sholeh Tanggul kepada Allah, Allah selalu mengabulkan dengan segera.
Habib sholeh tanggul Jember menanggapi “Bagaimana tidak, sedangkan aku belum pernah melalukan hal yang membuat-Nya murka”.
Dalam penuturan tersebut penyebutan doa mendahului kilat yang menyambar adalah sebuah meteforis-hiperbolis bahwa doanya Habib Sholeh Tanggul Jember selalu dikabulkan oleh Allah, tidak ada penghalang yang memperlambat doanya dikabulkan oleh Allah.
Puncak keistimewaan ini diperoleh karena Habib Sholeh seorang wali Allah bahkan dalam manakib tersebut kewalian habib Sholeh mencapai tingkatan Qutub.
Doa Habib sholeh yang cepat diijabah oleh Allah dan tidak ada penghalang doanya dengan Allah karena Habib sholeh belum pernah membuat Allah murka padanya.
Artinya Habib Sholeh tidak pernah melanggar aturan Allah. Sehingga tidak heran doanya yang selalu dikabulkan oleh Allah diungkapkan dengan “mendahului kilat yang menyambar”. Karena itu pula Habib Sholeh disebut orang yang mujabud da’wah (doanya selalu mendapat ijabah).
Tentu kita sebagai generasi sesudahnya dan tentu sebagai pencinta Habib Sholeh tertegun dengan keistimewaan Habib Sholeh Tanggul.
Bisa jadi jika kita memiliki keistimewaaan doa yang senantiasa terkabul seperti Habib Sholeh tanggul kita akan menggunakan untuk memenuhi keinginan kita.
Namun yang perlu kita lihat adalah bagaimana keistiqomahan, akhlaq, kedermawanan beliau dalan menjalankan perintah Allah.
Tentu tidak rasional kita ingin seperti beliau yang dianugerahi keistimewaan doanya selalu dikabulkan Allah, sementara kita tidak siap atau tidak mampu menjalankan kebiasaan-kebiasaannya yang mengantarkan pada maqam tersebut.
Sebab terkadang kita hanya melihat hasil atau nikmat seseorang namun abai dengan perjuangan seseorang untuk mencapai titik kesuksesan tersebut.
Habib Sholeh menjadi teladan bagi kita generasi setelahnya untuk senantiasa mendekatkan diri dan menjauhi segala sesuatu yang menjadi murka-Nya.