Hari Badak Sedunia: Tapi Bukan Tentang Season Mobile Legends

Minggu, 22 September 2024 - 18:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Hari Badak Sedunia (Sumber: rhino.org)

Ilustrasi Hari Badak Sedunia (Sumber: rhino.org)

Frensia.idHari Badak Sedunia, dikenal oleh kalangan Millenial, Gen Z atau remaja penggemar gim sebagai hari saat Moonton mengakhiri Season dalam gim Mobile Legends.

Pada 21 September 2024, season dalam Mobile Legends telah berganti dari Season 33 menjadi Season 34, otomatis Tier atau Rank semua pemain yang mencapai tier tinggi akan kembali menjadi ke tier Epic.

Tier Epic divisualisasikan dengan gambar Badak. Jadilah, 21 September kemarin ramai disebut dengan Hari Badak Sedunia.

Namun, tahukah kalian? Hari Badak Sedunia yang sebenarnya.

Setiap tahun pada tanggal 22 September, dunia memperingati Hari Badak Internasional sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang keberadaan badak yang terancam punah.

Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kita akan pentingnya melindungi lima spesies badak yang ada di dunia: badak putih, badak hitam, badak India, badak Jawa, dan badak Sumatera.

Baca Juga :  Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural

Dalam penelitian Haerudin R. Sadjudin, Mochammad Syamsudin, dan Widodo Sukohadi Ramono yang berjudul, “Status Kritis Dua Jenis Badak di Indonesia” disebutkan bahwa menurut IUCN (International Union of Conservation of Nature and Natural Resources) semua jenis badak di dunia, termasuk badak Jawa dan Sumatera, berada dalam kategori terancam punah (Critical Endangered Species)

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 6 Nomor 1 pada April 2013 itu, diungkap bahwa Indonesia memiliki dua jenis badak, yaitu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

Pada lebih dari 10 tahun lalu, saat penelitian dilakukan kedua jenis ini tidak lagi memiliki penyebaran yang luas dan populasinya terus menurun dan terancam punah dengan total populasi badak Jawa dan Sumatera yang diperkirakan kurang dari 150 individu di seluruh Indonesia.

Mereka merinci kedua jenis populasi Badak yang Indonesia sebagai berikut:

Baca Juga :  Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus):

Populasi di Ujung Kulon diperkirakan sekitar 31 individu (data dari WWF, 2011). Sebelumnya, pada tahun 2009, jumlah badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diperkirakan antara 42-54 individu.

Data dari tahun 2011 menunjukkan adanya 35 individu yang teridentifikasi, terdiri dari 22 jantan dan 13 betina.

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis):

  • Di Taman Nasional Way Kambas, diperkirakan ada sekitar 30 individu.
  • Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, diperkirakan ada sekitar 50 individu.
  • Di Kawasan Ekosistem Leuser, diperkirakan ada kurang dari 50 individu.
  • Di Lembah Mamas, hasil dari “camera trap” menunjukkan hanya ada sekitar 27 individu.

Penyebab utama ancaman serius tersebut ialah kedua jenis badak tersebut dari kehilangan habitat akibat konversi lahan, perburuan liar untuk diambil culanya, dan isolasi genetik.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB