Hati-hati! Kemarin Tercatat Ada 9 Konflik Pilkada Jember

Sabtu, 11 Mei 2024 - 10:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Hati-hati! Kemarin Tercatat Ada 9 Konflik Pilkada Jember (Sumber: Istimewa)

Gambar Hati-hati! Kemarin Tercatat Ada 9 Konflik Pilkada Jember (Sumber: Istimewa)

Frensia.id- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dapat melahirkan konflik di masyarakat. Untuk itu, semua pihak perlu berhati-hati untuk meminimalkan hal tersebut terjadi. Utamanya masyarakat Jember, sebab tercata ada 9 konflik yang terjadi dalam Pilkada sebelumnya.

Edhi Siswanto, seorang akadamisi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jember, dalam penelitiannya mengkaji tentang ragam konflik yang terjadi.

Hasil temuanya dipublis dalam rumah jurnal Politico. Terbit tahun 2017 dengan judul, “Conflict of Election For District Head of Jember In 2015“.

Edhi mencatat bahwa Kabupaten Jember di Jawa Timur memainkan peran penting dalam dinamika politik regional. Dikenal sebagai pusat barometer politik di wilayah timur Jawa Timur, setiap perkembangan politik yang terjadi di sini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga menarik perhatian luas dari daerah-daerah lain di sekitarnya.

Hal ini membuat Jember menjadi sorotan utama dalam perjalanan politik di Jawa Timur. Hal tersebut mencerminkan kompleksitas dan kepentingan politik yang terlibat di dalamnya.

Hal menarik dari riset ini, merinci konflik yang terjadi saat Pilkada tahun kemarin. Sedikitnya ada 9 konflik tercatat. 

Konflik Pencalonan Faidah-Muqit

Sejumlah pengurus anak cabang menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan cara yang ekstrim dengan merusak kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember.

Baca Juga :  Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan

Mereka merasa marah karena pilihan Dewan Pimpinan Pusat PDIP yang merekomendasikan dr. Faida dan Muqit Arif sebagai calon bupati dan wakil bupati. Hal ini memicu kemarahan karena keduanya bukanlah kader PDI P.

Kampanye Hitam

Konflik dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun 2015 memanas ketika selebaran kampanye hitam yang menyerang Sugiarto, calon bupati nomor urut satu, mulai muncul. Selebaran tersebut, yang diatribusikan kepada sebuah entitas bernama Warta Daulat Rakyat dengan tagline atau slogan: “Aspirasi Murni Rakyat Jember Sejati,” ditemukan oleh warga di Kecamatan Mayang.

KPU Dianggap Kurang Transparan

Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengungkapkan kesulitan dalam mengakses informasi terkait laporan dana kampanye pemilihan kepala daerah dari KPU.

Penundaan Pentapan Hasil

Penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Jember ditunda oleh KPU karena ada pasangan calon yang mengajukan gugatan atau perselisihan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Hal tersebut juga meninbulkan ketegangan.

Gugatan Hasil Pilkada

Bersamaan dengan gugatan di sejumlah daerah. Hasil Pilkada juga ada yang menggugat. Sang penggugat, Sugiarto dan Dwikoyanto. Namun, seluruh gugatan ditolak

Baca Juga :  Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Komisioner KPU Diminta Mundur

Ada tujuh pengacara yang tergabung dalam Forum Advokat Peduli Pilkada Jember 2015 untuk menyatakan kesiapan berdamai dengan KPU Jember dalam sidang gugatan di pengadilan negeri Jember. Namun, syaratnya tegas, mereka meminta pengunduran diri kelima komisioner KPU Jember saat itu menjabat.

KPU Tak Hadiri Sidang Perdana Gugatan

Ketidakhadiran KPU Kabupaten Jember dalam sidang perdana gugatan warga atau citizen lawsuit yang diajukan oleh tujuh orang pengacara sebelumnya, bermasalah.  Terlihat ada ketegangan yang lebih dalam dalam proses hukum tersebut.

MK Tolak Gugatan Sugiarto – Dwikoryanto

MK menolak gugatan yang diajukan oleh Sugiarto dan Moch. Dwikoryanto terhadap Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember pada Jumat (22/1/2016).

Putusan tersebut menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi tidak memiliki kewenangan untuk mengadili gugatan tersebut. Sontak hal ini juga menimbulkan ketegangan di masyakat.

Gugatan Ke PTUN

Gugatan Ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) berasal perjuangan hukum yang dijalani oleh pasangan calon Sugiarto – M. Dwikoryanto. Tampaknya, hal ini tanda ketidaklegowaan atau kekurangan kebesaran hati dalam menerima hasil pemilihan kepala daerah di Jember.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember
PW Ansor Jatim Mengajak Muspika Umbulsari Menanam Pisang Cavendish dalam Rangka Ketahanan Pangan
Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan
Dukung Program Pemerintah, GP Ansor Jatim Kukuhkan Anggota Jadi Patriot Ketahanan Pangan
Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen
Gus Khozin Soroti Catatan Hitam Proses Demokrasi di Jember dan Dorong Revisi UU Pemilu
H.Deni Prasetya Menekankan Perijinan Usaha, Wakil Ketua UMKM GP Ansor Kencong Gerak Cepat Mengakomodir
Diduga Cemarkan Nama Baik Organisasi, PMII Jember Layangkan Somasi

Baca Lainnya

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:56 WIB

Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember

Minggu, 18 Mei 2025 - 08:07 WIB

PW Ansor Jatim Mengajak Muspika Umbulsari Menanam Pisang Cavendish dalam Rangka Ketahanan Pangan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 11:00 WIB

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Gus Rivqy Ajak Warga Jaga Nilai Kebangsaan

Kamis, 15 Mei 2025 - 14:08 WIB

Realisasi PAD Banyuwangi Melebihi Target, Tembus 102,40 Persen

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:59 WIB

Gus Khozin Soroti Catatan Hitam Proses Demokrasi di Jember dan Dorong Revisi UU Pemilu

TERBARU

ilustrasi ijazah sebagai produk lembaga pendidikan

Kolomiah

Legitimasi Sistem Pendidikan

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:59 WIB

Educatia

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB