Hubungan yang Absurd, Novelis Kenamaan Abad 20 ini Memilih untuk Mencintai Istri Orang

Rabu, 8 Januari 2025 - 15:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

hubungan Kafka dengan Milena (Ilustrasi: Arif)

hubungan Kafka dengan Milena (Ilustrasi: Arif)

Frensia.id- Franz Kafka, salah satu sastrawan tersohor abad 20 ini mempunyai sisi kehidupan yang cukup absurd. Dari sekian banyak diantaranya adalah pilihan hidupnya untuk menyukai istri orang, yakni perempuan bernama Milena Jesenska.

Barangkali khalayak umum sudah tidak asing dengan nama Franz Kafka, akan tetapi siapakah Milena Jesenska?

Ia merupakan seorang jurnalis dan penerjemah berkebangsaan Austria, bertemu dengan Kafka sebagai seorang yang hendak menerjemahkan karya-karyanya. Pertemuan mereka berdua terjadi pada tahun 1920 atau empat tahun sebelum kematian Kafka akibat tuberkulosis.

Selanjutnya hubungan romantik yang terjadi antara penulis dan penerjemahnya tersebut dilanjutkan dengan menggunakan surat, sepanjang tahun 1922 sampai 1923.

Mereka hanya bertemua selama dua kali, pertama pada bulan Juni 1920 di Vienna menjalani komunikasi intens dalam waktu empat hari. Selanjutnya, pertemuan kedua pada bulan Agustus 1920, hanya dalam waktu sesaat yaitu di Gmund perbatasan Austria-Ceko.

Baca Juga :  Kontroversi Pantai Indah Kapuk Kembali Mencuat, Berikut Riset yang Kaji Dampak Buruk Reklamasi Teluk Jakarta

Komunikasi yang lebih serius dan berkelanjutan secara panjang terjadi lewat surat. Sebagai seorang penulis handal dan piawai dalam mengolah kata, surat-surat yang dikirimkan oleh Kafka, kelak akan dihimpun menjadi sebuah buku yang berjudul “Letters to Milena”.

Jelas sekali, berdasarkan gaya bahasa dari seluruh isi surat Kafka, tampak bahwa novelis tersebut sepertinya telah jatuh hati berat dengan penerjemah karya-karyanya tersebut. Salah satu kutipan dari isi suratnya yang terkenal adalah sebagai berikut:

 “Kamu adalah pisau yang aku gunakan untuk menusuk diriku sendiri; itulah cinta. Itu, sayangku, itulah cinta. Aku merindukanmu dengan sangat, tak terhingga, tanpa alasan, mengerikan. Aku lelah, tak bisa memikirkan apa pun dan hanya ingin meletakkan wajahku di pangkuanmu, merasakan tanganmu di kepala dan tetap seperti itu selama-lamanya.”

Akan tetapi sayangnya, Milena sudah menjadi istri orang dan absurdnya Kafka tetap saja mempertahankan rasa sukanya dengan perempuan tersebut.

Baca Juga :  Mangir, Drama yang Mengungkap Bobroknya Moral Kekuasaan

Hubungan mereka mengalami fluktuasi, penuh gairah ketika saling memahami dalam sebuah pembicaraan dengan sebuah tema yang menarik. Kadang pula juga menjadi dingin dan asing karena jarak dan status dari keduanya.

Pernah suatu ketika Kafka meminta Milena untuk menceraikan suaminya, akan tetapi perempuan itu sepertinya lebih setia dan enggan menuruti permintaan Kafka.

Saat Kafka meninggal pada tahun 1924, ketika usianya 40 tahun, Milena masih hidup sampai 20 tahun kemudian dan meninggal di kamp konsentrasi Nazi.

Dunia sastra tentu berhutang sekali dengan hadirnya sosok Kafka, gaya penulisannya, caranya bercerita dan makna yang diusung memberi inspirasi banyak sastrawan dan penulis. Hal ini menunjukkan kemahirannya dalam mengolah dan menyampaikan kata-kata.

Akan tetapi di akhir hidupnya, akibat obsesinya yang berlebih pada seorang perempuan, sepertinya diisisi lain dari sosok yang mahir bersanding pula kebodohan akibat seorang Milena.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

“Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula
Strategi Bertahan Warung Mie Nyonyor Rest Jubung-Jember, Pernah Dikaji Akademisi
Ngenest, Film yang Menceritakan Perasaan Traumatis Sebagai Keturunan Tionghoa
Membaca Islam, Lewat Sorot Mata Sosiolog Jepang
Mangir, Drama yang Mengungkap Bobroknya Moral Kekuasaan
7 Potensi Musibah Pantai Drini, Salah Satunya Jadi Penyebab Siswa SMP 07 Mojokorto Kehilangan Nyawa
Pantai Drini Rawan Tsunami, Bahkan Periset Telah Perkirakan Dampaknya, Jika Terjadi
Pantai Drini Berbahaya! Sebenarnya Telah Diteliti Sejumlah Pakar UGM

Baca Lainnya

Minggu, 16 Februari 2025 - 22:08 WIB

“Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula

Minggu, 9 Februari 2025 - 03:00 WIB

Strategi Bertahan Warung Mie Nyonyor Rest Jubung-Jember, Pernah Dikaji Akademisi

Rabu, 5 Februari 2025 - 20:27 WIB

Ngenest, Film yang Menceritakan Perasaan Traumatis Sebagai Keturunan Tionghoa

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:54 WIB

Membaca Islam, Lewat Sorot Mata Sosiolog Jepang

Rabu, 29 Januari 2025 - 23:32 WIB

Mangir, Drama yang Mengungkap Bobroknya Moral Kekuasaan

TERBARU

Kolomiah

Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Rabu, 12 Mar 2025 - 08:30 WIB

Kolomiah

Ramadhan dan Negeri yang Gemar Menunda

Selasa, 11 Mar 2025 - 12:23 WIB

Religia

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat

Selasa, 11 Mar 2025 - 10:05 WIB