Frensia.id – Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdhatul Ulama’ (NU) Jenggawah, H. Sucipto menyatakan bahwa Lailatul Ijtima’ pembuka setelah libur puasa Ramadhan kali ini sangat Istimewa. Hal ini disampaikannya dalam memberikan sambutan pada Sabtu (27/4) di Masjid Al Firdaus Mangaran.
Menurutnya, ada beberapa alasan kenapa agenda rutin bulanan tersebut menjadi istimewa. Diantaranya, berkaitan dengan tempat pelaksanaannya. Pasalnya, tuan rumahnya, Ranting Jenggawah I memilih lokasi acara di Masjid yang secara teritorial memasuki wilayah Kecamatan Ajung.
“Lailatul Ijtima’ malam ini istimewa, acaranya dilaksanakan di Masjid, di wilayah Kecamatan Ajung. Padahal acaranya NU Jenggawah”, ungkap H. Sucipto.
Hal istimewa yang kedua, acara yang bertajuk dengan halal bihalal tersebut juga menjadi agenda terakhir periode kepengurusan 2019-2024.
“Mulai besok Ahad (28/4) akan ada sidang komisi untuk Konfrensi MWC NU Jenggawah bertempat di Ranting Sruni II”, lanjutnya.
Dalam sambutan, ia menyampaikan bahwa masa kepengurusannya telah selesai sejak Februari lalu. Akan tetapi, karena bertepatan dengan pesta demokrasi, PBNU menginstruksikan untuk menundanya.
Hal istimewa selanjutnya, hadirnya Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember pada acara itu.
“lailatul ijtima’ kali juga tambah Istimewa, sebab acara NU sekelas kecamatan dan yang hadir banyak dari ranting-ranting dapat dihadiri oleh Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hefni Zaen, S.Ag., MM., hanya sekedar untuk mengisi tausiyah”, pungkasnya.
Sekalipun kehadiran Rektor baru UIN KHAS Jember tak tarencana sebelumnya, namun tentu sangat membanggakan hadirin yang hadir.
Maklum, sekelas acara kepengurusan NU tingkat kecamatan dihadiri guru besar yang sedang naik daun dalam karir akademisnya.
Apalagi, diketahui ternyata kiai yang sempat disebut-sebut rektor jalur NU kultural ini juga pernah aktif berjuang di NU Jenggawah saat masih kepemerintahan dengan Kecamatan Ajung.
Hal itu sebagaimana disampaikan Rais Syuriah MWC NU Jenggawah, KH. Djuwaini Dimyathi,
“Berbicara perjuangan di NU, rektor UIN KHAS Jember ini dulu pernah menjadi Kepala Madrasah Aliyah Ma’arif Jenggawah”.