Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 11:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Jatim, Satib saat diwawancarai (Sumber foto: Sigit)

Anggota DPRD Jatim, Satib saat diwawancarai (Sumber foto: Sigit)

Frensia.Id- Anggota DPRD Jawa Timur fraksi Gerindra, Satib menyebut bahwa jika pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) sudah selesai, penutupan jalur gumitir secara total tidak akan terlalu berdampak. Dirinya menyampaikan, akan menggelar pertemuan dengan BPJN untuk membahas percepatan penyelesaian JLS.

“Kalau Gumitir ditutup dan JLS sudah tersambung, dampaknya tidak akan sebesar sekarang,” katanya, Sabtu (09/08/2025).

Selanjutnya kata dia, hingga saat ini, tercatat masih ada sekitar 59 kilometer ruas jalan yang belum rampung, terutama di wilayah Jember. Kata dia, pembangunan JLS terbagi dalam tiga tahap, yaitu pembebasan lahan, land clearing, dan pelaksanaan konstruksi.

“Kalau dulu pembebasan lahan anggarannya diserahkan ke kabupaten, tapi sekarang biayanya dari pusat. Kabupaten hanya melaksanakan proses pembebasannya,” ujarnya.

Satib menjelaskan, salah satu yang menjadi hambatan dalam proses penyelesaian JLS, ialah lahan yang berada di kawasan Taman Nasional. Maka menurutnya, loordinasi antara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan pihak pengelola taman nasional sangat diperlukan.

Dia juga menilai, penyambungan jalur JLS Jember–Banyuwangi sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian wilayah selatan Jawa Timur.

“Antara BPJN dan pihak Taman Nasional Kebon Agung sama-sama di bawah pemerintah pusat. Jadi sebenarnya kalau fokus pada kepentingan masyarakat, proses ini bisa dipercepat,” paparnya.

“Kondisi jalan di Gumitir itu labil. Sering terjadi longsor dan penutupan jalan. Kalau JLS sudah tembus, kendaraan ke Banyuwangi bisa lewat jalur selatan, sehingga perekonomian tidak terlalu terganggu,” tandasnya.

Baca Juga :  Banyak Jukir yang Tidak Patuh, DPRD Minta Dishub Awasi Jalannya Parkir Gratis di Jember
Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Upacara Bendera HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB