Frensia.Id- Kabupaten Jember beberapa hari terakhir dilanda kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kelangkaan itu ditunjukkan dengan banyaknya antrean kendaraan yang mengular di seluruh SPBU Jember.
Menanggapi hal tersebut, akademisi Universitas Islam Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Ahmad Winarno menyampaikan, bahwa didalam kondisi seperti ini, jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi untuk memperoleh kepentingan pribadi. Seperti menimbun BBM, lalu dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga biasanya.
“Saya berharap, tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi,” katanya, Rabu (30/07/2025).
Selanjutnya kata dia, pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM ini. Salah satunya dengan meminta tambahan kuota BBM kepada Pertamina.
“Sudah ada 86 mobil tangki bantuan yang dikirimkan ke Jember oleh pihak Pertamina. Ini merupakan langkah cepat dari pemerintah untuk mengatasi masalah krisis BBM,” ujarnya.
Winarno menambahkan, sebenarnya yang perlu diatasi adalah panic buying yang dialami oleh masyarakat. Maka dari itu, kata dia, itu merupakan tugas dari semua pihak agar masyarakat tetap tenang.
“Sebenarnya kan stok BBM ini aman, cuma terkendala masalah distribusi akibat ditutupnya jalur Gumitir. Nah, yang harus diatasi adalah mengedukasi masyarakat agar tidak panic buying,” paparnya.
Winarno juga mengapresiasi langkah cepat Bupati Jember, Muhammad Fawait yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi ASN. Dan juga pembelajaran secara daring bagi siswa sekolah.
“Itu merupakan bukti, kalau pemerintah kita serius untuk menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.
Kata Winarno, Pemkab Jember dan beberapa daerah tetangga juga sudah melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk meningkatkan kuota pasokan BBM. Hari ini, sudah mulai terbukti hasilnya, antrean di SPBU sudah tidak terlalu panjang alias mengular.
“Alhamdulillah, sepertinya hari ini , berdasarkan data-data di lapangan, antrean sudah tidak sepanjang kemarin-kemarin. Saya berharap, krisis BBM ini segera bisa teratasi,” tandasnya.