Frensia.id -Kemenkes RI, 2018 menyebutkan stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi sehingga mengalami kesulitan mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Menururt hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan, Prevalensi (jumlah kasus dalam suatu populasi) Balita Stunting di Jawa Timur mencapai 19,2% pada 2022.
Ini dia 5 Provinsi dengan Prevalensi Balita Stunting tertinggi di Indonesia di Jawa Timur.
Jember
Kabupaten Jember adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki total luas wilayah sebesar 3.306,689 km2 Kabupaten Jember memiliki total luas wilayah sebesar 3.306,689 km2. Sebuah kabupaten wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Timur, yakni mencapai 34,9%
Bondowoso
Bondowoso adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten yang dikenal sebagai kota tape ini memiliki luas wilayah 1.560,10 km2. Kabupaten ini juga dikenal dengan salah satu wisata alamnya, yaitu Kawah Ijen. Kabupaten Bondowoso merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi ke-2 di Jawa Timur, yakni sebesar 32%.
Situbondo
Situbondo adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota Situbondo berada di kecamatan adalah Situbondo. Kabupaten Situbondo mempunyai luas 1.638,50 km². Kabupaten Situbondo menduduki peringkat ke-3 dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Timur, yakni sebesar 30,9%.
Ngawi
Ngawi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Ngawi. Memiliki wilayah seluas 1.298,58 km2. Kabupaten Ngawi merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi ke-4 di Jawa Timur, yakni sebesar 28,5%.
Lamongan
Lamongan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km². Kabupaten Lamongan menduduki peringkat ke-5 dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Timur, yakni sebesar 27,5,%