Jika Datang Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik Segera Mandi, Berikut Tiga Ulama’ Yang Menjelaskan Dasar Anjurannya

Kamis, 4 April 2024 - 20:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi_sumber; Freepik

Ilustrasi_sumber; Freepik

Frensia.id- Malam Lailatul Qadar sangat istimewa. Semua malaikat akan datang di malam tersebut.

Semua ummat muslim dianjurkan untuk mandi saat waktu itu tiba.

Ada banyak penjelasan para ulama’ tentang baiknya mandi di malam Lailatul Qodar.

Adapun diantara ulama’ yang menjelaskan hal demikian adalah sebagaimana berikut ini:

Taqiyuddin Al-Hishni

Nama lengkapnya adalah Imam Abu Bakar bin Muhammad bin Abdul Mu’min Al-Hishni ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang ulama mazhab Syafi’i dari Damaskus, Suriah dan hidup sekitar 752-829 H/1351-1426 M.

Nama Taqiyuddin adalah sebutan untuknya yang cermat dalam beragama. Sedangkan al-Hishni karena berasal dari Desa Hishn, di Kota Hauran, Suriah selatan.

Seperti kebanyakan ulama pada zamannya, Imam Taqiyuddin al-Hishni gemar menulis karya ilmiah, terutama dalam fikih mazhab Syafi’i dan akidah Asy’ariyah.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kifâyatul-Akhyâr fi Halli al-Fâzhi Ghâyatil-Ikhtishâr, yang banyak dipelajari di pesantren.

Dalam karya ini, anjuran mandi di Lailatul Qadar dibahas rinci. Misalnya disebutkan,

وَيسن الْغسْل لكل لَيْلَة من رَمَضَان نَقله الْعَبَّادِيّ عَن الْحَلِيمِيّ

Dan disunahkan mandi setiap malam bulan Ramadhan. Al-‘Abbadi mengutipnya dari Al-Halimi.”

Ibnu Rajab Al-Hambali

Ibnu Rajab adalah seorang cendekiawan agama dari aliran Sunni yang mengikuti Mazhab Hambali.

Baca Juga :  Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

Nama lengkapnya adalah Abdurahman ibn Syihab al Din Ahmad ibn Rajab ibn Abd al Rahman ibn Hasan ibn Muhammad ibn Abi al Barakat Mas’ud al Hafidz Zain al Din Abu al Faraj al Baghdadiy al Dimasyqiy al Hanbaliy.

Dalam kitab al Dzail ‘alaa Thabaqaat al Hanaabilah pada bagian pertama cetakan al Ma’had al Faransiy, ada penjelasan  bahwa ia dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabiul Awwal tahun 736 H.

Karyanya banyak, sebab sangat produktif menulis. Salah satunya adalah kitab Lathaiful Ma’arif. Dalam kitab ini, juga banyak dibahas tengang anjuran mandi di malam Lailatul Qodar.

Ia menjelaskan banyak ulama’ seperti At-Thabari, An Nakha’i, Tsabit Al-Banani,  Humaid Al Thawil dan sebagainya menganjurkan mandi saat 10 akhir bulan Ramdhan. Targetnya untuk menggapai keistimewaan Lailatul Qadar.

Rincinya, penjelasannya berikut,

فتبيّن بهذا أنّه يستحبّ في الليالي التي ترجى فيها ليلة القدر التنظّف والتزيّن، والتطيب بالغسل والطّيب واللباس الحسن، كما يشرع ذلك في الجمع والأعياد 

  “Dengan ini menjadi jelas bahwa disunahkan pada malam-malam yang diharapkan merupakan malam lailatul qadar untuk membersihkan diri dan berhias, yaitu dengan mandi, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian yang bagus. Semua itu sebagaimana disyariatkan mandi dalam perkumpulan dan hari raya

Baca Juga :  Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Abdullah bin Muhammad Al-Ghumari

Syekh Muhammad bin Shiddiq al Ghumari lahir pada tahun 1295 H dan diberi nama “Muhammad al Manshur” oleh ayahnya, sebuah nama yang membawa keberkahan dan pengaruh dalam hidupnya.

Abu Abdullah Muhammad bin Shiddiq al Ghumari al-Hasani adalah seorang penghafal Alquran dan ahli Hadist. Ada banyak kitab ditulis.

Salah satunya adalah Ghayatul Islam. Kitab ini yang berisi penjelesan tentang anjuran mandi di 10 akhir bulan puasa.

Salah satu penjelasan adalah satu hadits (demikian ia menyebutnya), yang diriwayatkan oleh Abu Ashim. Dalam riwayat, ‘Aisyah pernah berkata:

كان رسول الله إذا كان رمضان قام ونام، فإذا دخل العشر شدّ المئزر، واجتنب النساء، واغتسل بين الأذانين، وجعل العشاء سحورا  

Rasulullah saw pada bulan Ramadhan mendirikan malamnya dan tidur. Apabila masuk 10 malam akhir Ramadhan beliau mengikat kuat izarnya, menjauhi istri, mandi di antara dua azan (Magrib dan Isya’) dan melakukan shalat isya pada waktu sahur.”

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara
Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad
Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji
Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya
SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Baca Lainnya

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:54 WIB

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:47 WIB

Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:44 WIB

Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:12 WIB

Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

Senin, 16 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember

TERBARU

Gambar Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia (Sumber: Gita Pamuji)

Destinia

Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia

Minggu, 10 Agu 2025 - 20:13 WIB

Gambar Bupati Fawait Janji Acara JFC Tahun Depan Lebih Meriah (Sumber: Gita Pamuji)

Regionalia

Bupati Fawait Janji Acara JFC Tahun Depan Lebih Meriah

Minggu, 10 Agu 2025 - 20:06 WIB