Jurnalisme Profetik: Wartawan dan Jurnalis Sebagai Penerus Nabi

Senin, 4 November 2024 - 17:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Jurnalisme profetik adalah konsep yang diperkenalkan oleh Parni Hadi, seorang jurnalis senior Indonesia, yang mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika dalam praktik jurnalistik.

Dalam konsep jurnalisme profetik yang diusungnya, Parni Hadi menyatakan bahwa wartawan atau praktisi jurnalistik memiliki peran sebagai penerus Nabi.

Ia berpendapat bahwa wartawan dapat menyebarkan kebaikan melalui karya mereka untuk kepentingan universal, yang merupakan bagian dari dakwah yang diajarkan Nabi kepada umatnya.

Dalam bukunya “Jurnalisme Profetik”, ia menekankan bahwa wartawan harus meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam setiap laporannya.

Hal ini berarti bahwa jurnalis harus berkomitmen untuk menyampaikan informasi dengan cara yang jujur dan bertanggung jawab, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Konsep jurnalisme profetik berakar pada ajaran Islam dan bertujuan untuk menyebarkan informasi yang tidak hanya akurat tetapi juga mendidik dan memberdayakan masyarakat.

Dalam pandangan Parni Hadi, jurnalisme bukan sekadar kegiatan melaporkan berita, tetapi juga merupakan jalan dakwah yang mencerminkan tugas Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan kebenaran.

Oleh karena itu, Parni Hadi mengidentifikasi empat sifat utama yang harus dimiliki oleh jurnalis layakanya seorang Nabi yaitu Shiddiq (Jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (penyampaian), dan Fathanah (kecerdasan).

Shiddiq, seorang jurnalis profetik harus senantiasa memastikan informasi dan berita yang ia sampaikan melalui sumber valid serta terverifikasi dengan jelas.

Amanah, menjaga integritas dan tidak menyajikan berita yang memihak, serta memastikan informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipercaya. Sehingga, lahirlah prinsip jurnalisme profetik yang mengedepankan kepercayaan publik terhadap media.

Tabligh, menggunakan berbagai platform untuk menyampaikan informasi secara rinci dan terstruktur, serta mengklasifikasikan berita untuk memudahkan akses bagi pembaca.

Maka, seorang jurnalis dituntut tidak hanya menyampaikan informasi lewat tulisan saja, tetapi dapat memanfaatkan media video, audio, gambar dan sebagainya, serta memanfaatkan berbagai platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Fathanah, memanfaatkan teknologi dan terus memperbarui pengetahuan untuk meningkatkan kualitas produk jurnalistik. Dalam hal ini, jurnalisme profetik menekankan tidak hanya berkomitmen pada kualitas konten tetapi juga pada cara penyampaian yang inovatif.

Seorang jurnalis profetik dianggap berhasil jika mereka mampu mengembangkan dan memperkaya bakat serta keahlian mereka, serta menerapkan pemikiran yang didasarkan pada dimensi spiritual dalam praktik kerja mereka.

Baca Juga :  Jember Alami Kelangkaan BBM, Begini Tanggapan Akademisi UIN KHAS
Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
Membaca Hukum Lewat Kacamata Hans Kelsen
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 17:52 WIB

Membaca Hukum Lewat Kacamata Hans Kelsen

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB