Frensia.id- Di Taipei Open 2024, Putri Kusuma Wardani mengukir kisah yang penuh dengan keberanian dan tekad. Seperti pelari yang melihat garis finis di kejauhan, Putri menapaki tiap langkah dengan penuh harapan, hingga akhirnya tiba di babak final. Namun, di hadapan lawan tangguh dari Korea Selatan, Sim Yu Jin, mimpinya meraih puncak harus tertunda. Pertarungan itu berlangsung dalam dua gim yang membawa emosi naik turun, berakhir dengan skor 17-21 dan 13-21, yang membuat Putri harus puas menjadi runner-up.
Gim pertama menyajikan awal yang penuh harapan bagi Putri. Seperti seorang seniman yang menyusun karya, ia membuka permainan dengan indah, mencetak delapan poin berturut-turut. Setiap pukulan terasa tepat sasaran, dan sejenak, Putri tampak tak terhentikan. Skor 8-1 terpampang di papan, menunjukkan keunggulannya yang gemilang. Namun, seperti badai yang datang tiba-tiba di tengah langit cerah, Sim mulai menemukan ritmenya. Satu per satu, poin berhasil diraihnya, menyempitkan jarak yang sebelumnya lebar. Hingga akhirnya, Sim berdiri hanya satu langkah di belakang, dengan skor yang mendebarkan, 8-9.
Putri berusaha mempertahankan keunggulan kecil yang tersisa. Saat interval tiba, ia masih memimpin tipis 11-9. Namun, setelah jeda, Sim tampil dengan kekuatan baru, mencuri delapan poin tanpa henti, membuat langkah Putri terhenti di tengah jalan. Seperti pelari yang kehabisan napas di akhir lomba, Putri melihat gim pertama jatuh ke tangan Sim dengan skor 17-21.
Gim kedua adalah arena yang lebih sulit. Setelah perlawanan awal yang ketat, Putri seolah terjebak di antara dinding tak terlihat. Poinnya terkunci di angka empat, sementara Sim terus melaju, meninggalkannya dengan skor 4-11 saat interval. Di saat-saat itu, Putri berusaha sekuat tenaga untuk menemukan celah dan kembali ke permainan, namun dominasi Sim tak dapat dibendung. Setelah interval, Sim terus memperlebar jarak, dan meskipun Putri sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 13-20, Sim akhirnya menutup gim kedua dengan kemenangan 21-13.
Meski podium tertinggi belum menjadi miliknya, kisah Putri di Taipei Open ini adalah kisah tentang ketangguhan jiwa. Ia telah melangkah jauh, menantang setiap lawan dengan kekuatan dan semangatnya. Kecewa mungkin hadir, namun cahaya keberhasilan tetap menyala di tengah kegelapan hasil. Ia tetap menjadi pahlawan di mata para pendukungnya, yang menyaksikan betapa kerasnya ia berjuang.
Sementara itu, kegembiraan tetap bersemi bagi Indonesia. Pasangan ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma dan Amalia Cahaya Pratiwi, berhasil membawa pulang gelar juara dari Taipei Open 2024.
Keberhasilan ini menjadi pelipur lara di tengah usaha keras yang diperjuangkan para atlet Indonesia di turnamen ini. Panggung badminton dunia kembali menyaksikan betapa kuat dan gigihnya para pemain Indonesia, dan Putri Kusuma Wardani adalah salah satu bintang yang akan terus bersinar.