Kebebasan Hari Raya Imlek, Gus Dur Adalah ‘Nabi’ Bagi Masyarakat Tionghoa

Sabtu, 10 Februari 2024 - 10:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id -Hari Raya Imlek bisa dirayakan masyarakat Tionghoa karena sosok Gus Dur. Sosok yang bernama Abdurrahman Addakhil waktu kecil ini adalah sosok yang akrab dalam memperjuangkan pluralisme, kemanusiaan dan toleransi di Indonesia. Salah satunya semangat Gus Dur memberikan kebebasan bagi masyarakat Tionghoa untuk merayakan imlek dengan leluasa tanpa ada rasa was-was dan rasa ketakutan.

Hari Raya Imlek hari ini bisa dirayakan karena tindakan Gus Dur yang berbanding terbalik 180 derajat dari regulasi sebelumnya saat masih orde baru. Seperti yag diliris dari berbagai sumber masyarakat Tionghoa tahun 80-an hingga 90-an mengelami diskriminasi hal itu karena adanya larangan dari negara. Pada masa orde baru, diskriminasi belenggu rasisme bena-benar dirasakan masyarakat Tionghoa. Kulmininasinya adalah dengan adanya Inpres No 14 Tahun 1967, melalui inpres ini dari kepercayaan, adat istiadat bahkan agama Cina dilarang dilakukan di Indonesia.

Baca Juga :  DPC PKB Jember Sarankan Simpang Tiga Depan Hotel Bandung Permai Ditutup

Berbeda dengan Hari Raya Imlek yang bisa dilakukan secara terang-terangan seperti hari ini, mereka hanya bisa melakukan dilingkungan keluarga tidak dirayakan secara mencolok. Melalui Keppres No. 6 tahun 2000, presiden ke 4 Indonesia, Gus Dur memperbolehkan masyarakat Tionghoa untuk merayakan imlek setelah sebelumnya mereka ber’puasa’ selama 32 tahun saat orde baru melarangnya.

Berikut salah satu isi dari Keppres No. 6 Tahun 2000 :

Dengan ini penyelenggaraan kegiatan kegamaan, kepercayaan dan adat sitiadat Cina dilakssanakan tanpa memerlukan izin khusus sebagaimana berlansung selama ini.”

Baca Juga :  Fraksi PKB Kecam Wabup Jember yang 11 Kali Mangkir Rapat Paripurna

Atas jasa-saja itu Gus Dur bagi masyarakat Tionghoa dianggab sebagai pahlawan bahkan bagi mereka seorang Gus Dur adalah seorang ‘Nabi’. Berkat kemanusiaan Gus Dur masyarakat Tionghoa bebas berekspresi, berkreasi dalam segala bidang, ekonomi, perdagangan, dan sebagainya. Gus Dur telah melakukan perubahan besar bagi masyarakat Tionghoa.

Tentu penyebutan ‘Nabi’ tersebut bukanlah pengertian nabi pada umunya yakni orang yang dipilih Allah dan manerima wahyu. Penyematan Nabi tersebut sebagai makna hiperbolik atas perjuangannya menempatkan masyarakat Tionghoa sebagaimana masyarakat Indonesia lainnya. Tidak lebih dari itu.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah
Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat
Komisi C DPRD Jember Pastikan Kesiapan Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai
Wabup Mangkir Paripurna, Fraksi Nasdem: Harusnya Hadir Meski Tak Diundang

Baca Lainnya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:53 WIB

PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:11 WIB

Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB