Kecanggihan Argumentasi Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali dalam Mendebat Nabi Musa, Nabi Muhammad SAW Tersenyum

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 16:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

imam al-ghazali (Ilustrasi/Arif)

imam al-ghazali (Ilustrasi/Arif)

Frensia.id- Sudah menjadi tradisi pada era klasik, julukan yang dilekatkan kepada seseorang menjadi simbol akan identitas yang dimilikinya, begitu halnya dengan kapasitas keilmuan dan kepakaran yang dimiliki.

Sebagai salah satu contohnya, adalah apa yang dikuasai oleh Imam Al-Ghazali. Dalam banyak turats Islam di semua bidang keilmuan, apabila hendak menyebut penulis kitab Ihya’ Ulumiddin ini, maka akan disebut pula predikat yang dimiliki, yaitu hujjatul Islam.

Karena kepakaran yang dimiliki dalam menyusun dan memproduksi argumentasi, beliau mendapatkan julukan demikian. Hal tersebut dapat ditemukan di berbagai naskah-naskah kitab yang dikarang.

Setiap persoalan yang dibahas, akan menarik sebuah kesimpulan berdasarkan analisis yang cukup ketat dengan beragam premis yang saling koheren dan menguatkan.

Selain itu Imam Al-Ghazali, sering membuat perumpamaan yang cukup menarik dalam menjelaskan sebuah masalah. Seperti halnya, pendapat beliau mengenai bagaimana hukum orang yang beribadah menggunakan fasilitas, semisal pakaian yang haram.

Baca Juga :  Tingkatkan Kompetensi Dosen Muda, UIN KHAS Jember Gelar PKDP 2025

Dalam hal ini beliau memberi perumpamaan, seperti orang yang menyucikan dirinya dengan menggunakan air kencing.

Begitulah Imam besar umat Islam di bidang Tasawuf ini, dalam menyusun argumentasi dan kreatifitasnya membuat majaz.

Berkaitan dengan sosoknya sebagai Hujjatul Islam dan kedalaman ilmunya, beliau mendapatkan pengakuan langsung dari Nabi Muhammad SAW dan memberinya kesempatan untuk beradu argumentasi dengan Nabi Musa as.

Cerita tersebut jelas bukan berasal dari kehidupan dunia nyata, karena beliau bertiga hidup dalam rentang waktu yang jauh sekali berbeda.

Dalam hal ini, kisahnya diceritakan oleh Imam Al-Syadili, pengarang hizb Bahr. Suatu ketika beliau berbaring di masjidil Aqsho (hingga tertidur).

Dalam mimpinya beliau melihat dan mendengarkan, Nabi Musa berbicara kepada kepada Nabi Muhammad SAW,”sesungguhnya engkau bersabda bahwa ulama’ dari umatku seperti nabi-nabi Bani Isra’il, maka tunjukkanlah kepada kamisalah satu dari mereka”.

Baca Juga :  Kolaborasi! KUA Kaliwates Bersama UIN KHAS Jember Siapkan Duta Moderasi di Wilayah Perkotaan

Nabi Muhammad SAW bersabda, “aini”, sambil menunjuk kepada Imam Al-Ghazali. Maka nabi musa mengajukan pertanyaan dan Imam Al-Ghazali menjawab dengan sepuluh jawaban.

Kemudian Nabi Musa memprotes jawaban tersebut,”pertanyaan selayaknya cocok dengan jawaban, pertanyaannya satu sedangkan jawabannya sepuluh”.

Kemudian kesempatan bagi Imam Al-Ghazali untuk memberi tanggapan, dengan berkata, “protes ini telah dinyatakan pula atasmu, ketika engkau ditanya,”wa maa tilka bi yamiinika” seharusnya engkau cukup menjawab “tongkatku”, namun kemudian malah engkau menyebutkan sifat yang banyak.

Begitulah kecanggihan Imam Al-Ghazali sekaligus membuktikan kebenaran sabda Nabi Muhammad, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Musa dalam cerita tersebut.

Mendengar percakapan tersebut Nabi Muhammad SAW pun tersenyum dan berkata kepada Nabi Musa,”adakah dalam umatmu yang bisa seperti ini?” Nabi Musa pun menjawab, “tidak”.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!
Sukses! Duta Griya Moderasi Beragama KUA Kaliwates Terbentuk, Rektor UIN KHAS Pimpin Baca Ikrar Trilogi
Bucin Wajib Baca!! Malam-Malam Putih Novel Legendaris Abad 19 Karya Dostoevsky, Membongkar Egoisme Perempuan
Di GKI Jember, Kolaborasi UIN KHAS & KUA Kaliwates Gaungkan Moderasi Beragama
Jember Alami Kelangkaan BBM, Begini Tanggapan Akademisi UIN KHAS
Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH
Mitos Sisifus Karya Albert Camus, Esai Filsafat Berpengaruh yang Kurang Populer di Tengah Masyarakat Modern

Baca Lainnya

Minggu, 10 Agustus 2025 - 20:13 WIB

Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:51 WIB

Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Rabu, 6 Agustus 2025 - 14:54 WIB

Sukses! Duta Griya Moderasi Beragama KUA Kaliwates Terbentuk, Rektor UIN KHAS Pimpin Baca Ikrar Trilogi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 14:24 WIB

Bucin Wajib Baca!! Malam-Malam Putih Novel Legendaris Abad 19 Karya Dostoevsky, Membongkar Egoisme Perempuan

Kamis, 31 Juli 2025 - 19:57 WIB

Di GKI Jember, Kolaborasi UIN KHAS & KUA Kaliwates Gaungkan Moderasi Beragama

TERBARU

Gambar Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia (Sumber: Gita Pamuji)

Destinia

Wamen Pariwisata Sebut JFC Merupakan Panggung Carnaval Dunia

Minggu, 10 Agu 2025 - 20:13 WIB

Gambar Bupati Fawait Janji Acara JFC Tahun Depan Lebih Meriah (Sumber: Gita Pamuji)

Regionalia

Bupati Fawait Janji Acara JFC Tahun Depan Lebih Meriah

Minggu, 10 Agu 2025 - 20:06 WIB