Kementerian PUPR Jelaskan Green Belt, Peneliti Ungkap Buruknya Pemerintah dalam Mengelola

Sabtu, 7 September 2024 - 17:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Unggahan Kementerian PUPR Jelaskan Green Belt (Sumber: Instagram @kemenpupr)

Gambar Unggahan Kementerian PUPR Jelaskan Green Belt (Sumber: Instagram @kemenpupr)

Frensia.idKementerian PUPR atau Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengklaim terus meningkatkan kelestarian lingkungan melalui penanaman pohon pada area Green Belt.

Hal tersebut terlihat dalam unggahan Instagram resmi kementerian yang langsung bertanggung jawab pada presiden itu, @kemenpupr, pada Sabtu (7/9/2024).

Dalam postingannya, Kementerian PUPR menjelaskan bahwa Green Belt atau Sabuk Hijau adalah ruang terbuka hijau yang memiliki tujuan utama membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan.

Selain itu juga dijelaskan tentang empat fungsi Green Belt, yaitu (1) fungsi ekologis sebagai paru-paru alam, peneduh, dan penghasil O2; (2) fungsi sosial budaya sebagai tempat rekreasi dan pendidikan; (3) fungsi ekonomi sebagai wadah penghasil buah yang bernilai ekonomi; (4) fungsi estetika sebagai pemberi keserasian, keindahan, dan kenyamanan.

Kementerian PUPR telah mendata jumlah pohon yang tertanam di area green belt infrastruktur melalui aplikasi Sistem Informasi Tanaman Bermutu (Sitamu).

Baca Juga :  Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan

Berdasarkan data pada aplikasi Sitamu, Kementerian PUPR telah menanam sebanyak 385.100 pohon pada tahun 2020-2023.

Sedangkan realisasi penanaman pohon pada Januari hingga Juli 2024 sebanyak 36.109 pohon.

Namun sayangnya, pemerintah dalam pengelolaan Green Belt telah dinilai kurang baik. Hal tersebut salah satunya dalam jurnal Internasional ELSEVIER yang terbit pada tahun 2022, dengan judul  “The Effect of Green Belt as an Environmentally Friendly Approach on Energy Consumption Reduction in Buildings”

Dalam penelitian yang dikoordinatori oleh J. Yuan dari Universitas Hunan Cina itu disebutkan bahwa pemerintah dan pengambil keputusan sering kali memiliki informasi yang terbatas mengenai manfaat dan biaya dari pohon serta hutan kota.

Hal ini mengakibatkan pengelolaan yang buruk terhadap aset berharga ini. Kekurangan dalam pengelolaan Green Belt oleh pemerintah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Baca Juga :  Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Kurangnya Informasi

Pengambil keputusan tidak memiliki data yang cukup tentang manfaat dan biaya dari penanaman pohon dan pengelolaan hutan kota, yang menyebabkan keputusan yang kurang tepat dalam pengelolaan sumber daya ini.

Manajemen yang Buruk

Karena keterbatasan informasi, pengelolaan pohon dan hutan kota sering kali tidak optimal, yang dapat mengurangi potensi manfaat lingkungan dan ekonomi dari green belt.

Definisi dan Terminologi yang Tidak Konsisten

Terdapat banyak definisi mengenai hutan kota, dan harmonisasi terminologi serta definisi menjadi tantangan, yang dapat menghambat pengembangan kebijakan yang efektif.

Kurangnya Model yang Diterapkan

Meskipun berbagai model telah dikembangkan untuk memaksimalkan manfaat pohon, implementasi model-model tersebut dalam pengelolaan hutan kota masih terbatas.

Kekurangan-kekurangan tersebut menunjukkan perlunya peningkatan dalam pengumpulan data, penelitian, dan pengembangan kebijakan yang lebih baik untuk mengelola Green Belt secara efektif.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru
Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer
Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi
Dituding Adanya Pungutan Pada Sekolah di Jember, Begini Tanggapan MKKS SMK Swasta Kabupaten Jember
Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan

Baca Lainnya

Sabtu, 5 April 2025 - 17:32 WIB

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Senin, 24 Maret 2025 - 20:45 WIB

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:15 WIB

Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:12 WIB

Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer

TERBARU

Kolomiah

Di Liga Champions UEFA, Menang Justru Lebih Melelahkan

Kamis, 10 Apr 2025 - 18:09 WIB

Kolomiah

Belajar dari Arsenal dan Real Madrid

Rabu, 9 Apr 2025 - 14:01 WIB

Gambar Real Madrid: Sang Juara 15 UCL, Dipermalukan Arsenal! (Sumber: Grafis Frensia)

Sportia

Real Madrid: Sang Juara 15 UCL, Dipermalukan Arsenal!

Rabu, 9 Apr 2025 - 08:56 WIB

Religia

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?

Rabu, 9 Apr 2025 - 07:16 WIB