Home / Uncategorized

Maqâshid Ash-Shiyâm, Hal Yang Harus Dijauhi Saat Puasa (Ramadhan) : Berbekam  (Part 3)

Thursday, 7 March 2024 - 17:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh.

Dilansir dari laman Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI pengobatan bekam sudah dikenal sejak kerajaan Sumeria, berkembang ke Babilonia, Mesir Kuno.

Bahkan Rasulullah saw berbekam dengan menggunakan tanduk kerbau, tulang unta atau gading gajah. Bekam dipercaya dapat meningkatkan aliran darah di seluruh tubuh.

Houman Danesh, M.D, seorang asisten guru besar dari pengobatan anestesi dan rehabilitasi Rumah Sakit Mount Sinai menyebutkan bahwa aliran darah merupakan cara tubuh menyembuhkan diri secara natural. 

Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa bekam selain mengurasi rasa nyeri, bekam juga dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Penelitian ini dilakukan Irawan, Hengki dam Ari Setyo, 2012, Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi, Jurnal kesehatan. 

Dengan demikian bekam merupakan hal baik dan dianjurkan karena baik bagi kesehatan tubuh hal itu sebagai upaya untuk menjaga jiwa (Hifd Nafs) dalam kerangka maqashid syariat. Namun demikian berbekam pada puasa Ramadhan pada siang hari adalah perkara yang harus dijauhi. 

Hal itu sebagaimana dituturkan oleh Imam al-‘Izz bin Abdus Salam dalam kitab Maqâshid Ash-Shiyâm. Menurut ulama yang bergelar Sulthanul Ulama tersebut hal yang harus dijauhi saat puasa  bagian ketiga adalah berbekam.

Disebutkan dalam riwayat shahih bahwa Rasulullah saw. berbekam saat sedang berpuasa.

Sahabat Anas pernah ditanya, “Apakah kalian memakruhkan bekam bagi orang yang puasa?” Anas menjawab, “Tidak, kecuali jika bekam itu menyebabkan kelemahan.” 

Imam al-‘Izz bin Abdus Salam berbenpadat barangsiapa menjadi lemah karena bekam, maka makruh baginya berbekam, karena ia tidak yakin terhindar dari berbuka puasa sebelum waktunya, atau merasa berat sehingga merasa jenuh berpuasa dan tidak senang beribadah kepada Allah.

Mayoritas ulama termasuk dari kalangan syafi’iyah seperti Imam al-‘Izz bin Abdus Salam  diatas menghukumi berbekam pada siang hari pada saat puasa (Ramadhan) adalah makruh.

Artinya perbuatan yang tidak disukai Allah swt, hal itu karena Allah swt tidak ingin  memberatkan hambaNya. Sebab berbekam menyebabkan melemahkan seseorang akibat keluarnya darah.

Sebaiknya jika ingin berbekam di malam hari tidak disiang hari. Pertama sebagai ittiba’ (mengikuti pendapat ulama). Kedua sebagai bentuk taat kita pada Allah saw yang sangat mencintai dan peduli pada hamba-Nya. Itulah Rahasianya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Berkat Lobi Perempuan, Sukarno Membatalkan Hukuman Mati Seorang Agen CIA
Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru
Parijs van Java, Novel Karya Remy Sylado yang Memiliki Gaya Bahasa Khas
Gus Rivqy Abdul Halim Antarkan Jember ke Level Baru: Jember-Bali resmi Mengudara
Alasan Lion Air Mendukung dan Melayani Penerbangan Jember-Denpasar
Hiswana Migas Jamin Ketersediaan LPG Jelang Nataru, Imbau SPPG Tak Gunakan Gas Subsidi

Baca Lainnya

Sunday, 7 December 2025 - 21:01 WIB

​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa

Sunday, 7 December 2025 - 20:06 WIB

Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan

Saturday, 6 December 2025 - 18:54 WIB

Berkat Lobi Perempuan, Sukarno Membatalkan Hukuman Mati Seorang Agen CIA

Saturday, 6 December 2025 - 14:16 WIB

Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru

Saturday, 6 December 2025 - 06:30 WIB

Parijs van Java, Novel Karya Remy Sylado yang Memiliki Gaya Bahasa Khas

TERBARU