Frensia.id- Legislator dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Robit Wajdi memberikan dukungan terhadap swasembada pangan yang digalakkan oleh presiden Prabowo Subianto. Akan tetapi dukungan yang ia sampaikan tidak lantas serta merta.
Hal tersebut ia sampaikan saat ditemui di kediamannya yang berlokasi di desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Jum’at (13/12/2024).
“kalau swasembada pangan saya pribadi sangat mendukung, karena bagaimanapun potensi sumber daya alam Indonesia ini melimpah, cuma kan tidak serta merta langsung sebatas program karena kan banyak persoalan”, ungkapnya.
Robit Wajdi yang merupakan sekretaris komisi B DPRD kabupaten Jember ini lebih lanjut menjelaskan beberapa persoalan dimaksud yang menjadi tantangan terealisasinya program ini.
Salah satunya adalah terkait dengan lahan, dalam persoalan ini banyak lahan yang semestinya produktif untuk pertanian dikonversi menjadi lahan industri, lahan perumahan, jelas Robit.
“ini juga banyak faktor nanti yang juga perlu ada korelasi, sinkronisasi dengan beberapa kementerian, kalau ngomong swasembada pangan ini persoalannya kan komplek”, imbuhnya.
Selain itu juga yang menjadi persoalan penting untuk merealisasikan program ini, ungkap Robit adalah berkaitan dengan sumber daya manusianya. Dimana petani yang ada saat ini ketika modernisasi mereka terbatas dengan pengetahuannya.
Daripada dua aspek tersebut, Robit Wajdi memberikan fokus utama terkait persoalan yang hendak dihadapi dalam rangka terealisasinya program dari presiden ini, yakni berkaitan dengan lahan.
Oleh karena itu mempunyai keterkaitan yang cukup signifikan dengan RTRW. Yang mana merupakan potret ke depan 10-20 tahun ke depan, jelas wakil sekretaris DPC PKB kabupaten Jember ini.
“ketika lahan-lahan yang seharusnya ini menjadi lahan produktif terkait untuk menunjang program pak Prabowo, maka ya lahan-lahan yang sifatnya itu pertanian dan produktif ya jangan sampai menjadi lahan industri” paparnya.
Disamping itu, menurut Robit, perlu adanya upaya untuk membuka lahan baru, yang berada di luar pulau Jawa.
Sekretaris komisi B DPRD kabupaten jember ini juga memberikan antusiasme dan optimisme yang tinggi terhadap program presiden.
Menurutnya swasembada pangan bisa terealisasi dalam jangka kurang lebih dua tahunan, lebih cepat daripada apa yang disampaikan oleh presiden Prabowo sendiri, yakni 4-5 tahun.