Frensia.id Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan. Melalui program kuliah gratis yang dirancang dalam bentuk beasiswa, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi pelopor program pendidikan tinggi tanpa biaya bagi warganya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, Prof Abdul Halim Soebahar, menyebutkan bahwa program beasiswa ini telah dirintis sejak masa kepemimpinan Gubernur Imam Utomo. Inisiatif tersebut kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Soekarwo.
“Jadi, Pemprov Jawa Timur ini yang mempelopori beasiswa kuliah S1,” tegas Prof Halim.
Tidak berhenti di situ, saat tongkat kepemimpinan beralih ke Gubernur Khofifah Indar Parawansa, program ini semakin diperluas cakupannya. Beasiswa tak hanya terbatas untuk program sarjana (S1), tetapi juga merambah hingga jenjang magister (S2) dan doktoral (S3).
“Beasiswa kuliah tersebut bukan hanya terbatas S1, tetapi juga gratis kuliah S2 dan S3,” ungkapnya.
Menurut Prof Halim, program ini juga menyasar mahasiswa yang menempuh pendidikan di Ma’had Aly atau perguruan tinggi berbasis pesantren. Bahkan mencakup jenjang Marhalah Ula yang setara S1 dan Marhalah Tsaniyah yang setara S2.
“Jadi, jumlahnya diperluas tidak hanya di level S1, tetapi hingga S2 dan S3,” tambahnya.
Yang membanggakan, Pemprov Jatim kini juga membuka peluang bagi para santri berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, tepatnya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
“Jadi, untuk merealisasi program tersebut, Pemprov Jatim telah bekerjasama dengan 118 perguruan tinggi negeri dan swasta, Ma’had Aly dan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir,” sambung Prof Halim.
Berdasarkan data terbaru, program ini telah memberikan manfaat kepada 5.683 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 123 mahasiswa sedang menempuh pendidikan di Mesir, sementara 130 lainnya tengah menempuh program doktoral.
“Yang kuliah di Mesir 123 mahasiswa, yang kuliah program doktor 130 mahasiswa, selainnya ada penerima manfaat bisa kuliah gratis di program S1, S2 dan Ma’had Aly,” katanya.
Untuk program S3, Pemprov Jatim menggandeng sembilan perguruan tinggi penyelenggara program doktoral, antara lain UINSA Surabaya, UIN SATU Tulungagung, UIN KHAS Jember, UNISMA Malang, UIN MALIKI Malang, UNMUH Malang, UCHAC Pacet Mojokerto, UNISDA Gontor, dan IAIN Kediri.
“Sebagaimana harapan Ibu Gubernur Khofifah, dengan adanya program yang digagas oleh Pemprov Jawa Timur tersebut, generasi muda Jawa Timur benar-benar siap dan menjadi pemimpin yang di masa yang akan datang,” tutup Prof Halim penuh optimisme.