Frensia.id- Wakil Presiden republik Indonesia periode 2019-2024, KH. Ma’ruf Amin mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk banyak-banyak menambah wawasan dengan cara membaca dan memperkaya literasi.
hal tersebut ia maksudkan dalam rangka menghadapi kondisi zaman yang sudah penuh distorsi, maka membentengi diri dengan pengetahuan dianggap penting sebagai upaya tidak ikut terjerumus oleh berita dan informasi yang keliru.
Ajakan tersebut disampaikannya lewat akun instagram pribadi yang diunggah pada hari Jum’at (31/01/25). Tampak kyai yang pernah menjabat sebagai ketua MUI ini sedang membaca sebuah buku di ruangan pribadinya.
“Membaca, mengkaji, memahami, dan merenungi menjadi salah satu tugas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Memperkaya literasi juga menjadi salah satu cara untuk menghadapi zamanul iltibas (zaman penuh distorsi) atau post thruth seperti sekarang ini”, paparnya.
Istilah zamanul iltibas atau zaman penuh distorsi, sebagaimana yang ia maksudkan, adalah sebuah kondisi dimana hoax banyak disebarkan, berita bohong sudah sangat marak diproduksi dan kabar sesat diamplifikasi.
Selain itu, ulama’ warga nahdliyin ini memberikan sebuah gambaran mengenai kebenaran semu yang cukup menarik. Menurutnya, kebohongan yang disampaikan berulang-ulang bisa jadi pembenaran. Sebaliknya kebenaran sendiri yang memang benar bisa dianggap salah.
Oleh karena itu, Kyai Ma’ruf, sebagaimana akrab disapa, menyarankan kepada sipapun untuk waspada dan cermat ketika memperoleh informasi.
“Cek dan ricek harus dilakukan. Saring sebelum sharing penting dilakukan. Caranya dengan banyak membaca dan mengkaji untuk memperkaya literasi”, jelasnya.
Sebagai sosok yang telah diakui kepakarannya, Kyai Ma’ruf masih menyempatkan dirinya untuk mengkaji dan mempelajari disiplin ilmu pengetahuan diantaranya adalah kitab-kitab tafsir, hadits, fiqh, tauhid dan lainnya. Selain itu beliau ungkap bahwa dirinya juga tidak luput membaca kabar terbaru yang dinformasikan dalam pemberitaan.
Menurutnya apa yang dimaksud dengan membaca atau mengkaji ada dua macam, yang mana seyogyanya dilakukan oleh seseorang.
“Mengkaji itu ada dua hal. Pertama, membaca huruf-huruf qur’ani. Kedua, membaca huruf ilahiyah yang bisa ditemukan dalam lembaran kehidupan. Semua situasi di darat, laut, dan udara serta semua yang ada dalam kehidupan itu perlu dibaca dalam arti direnungkan dan diteliti”, ungkapnya.
mengenai pentingnya membaca dan mengkaji, KH. Ma’ruf Amin menguti wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.
“Iqra’ bismi rab bikal lazii khalaq (bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan). Ayat pertama dari wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW sangat dalam maknanya”, Sebagaimana ia tulis dalam akun instagram pribadinya untuk mengawali ajakannya.