Menyejukkan, Nasehat KH. Azaim Ibrahimy Sukorejo Untuk Pilkada 2024

Minggu, 17 November 2024 - 13:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Menyejukkan, Nasehat KH. Azaim Ibrahimy Sukorejo Untuk Pilkada 2024 (Sumber: Grafis/Frensia)

Gambar Menyejukkan, Nasehat KH. Azaim Ibrahimy Sukorejo Untuk Pilkada 2024 (Sumber: Grafis/Frensia)

Frensia.id- Menyejukkan, KH. Azaim Ibrahimy, pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, kembali memberikan pesan penuh makna pada momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Dalam video yang beredar luas, beliau mengingatkan masyarakat, terutama para alumni dan simpatisan pesantren, untuk tetap menjaga kondusifitas, kerukunan, dan etika selama pesta demokrasi berlangsung.

Nasehat beliau menjadi angin segar yang diharapkan mampu menyejukkan suhu politik yang kerap memanas menjelang pemilihan.

KH. Azaim membuka pesan dengan mengajak semua elemen masyarakat agar memiliki komitmen menjaga ketenangan selama kontestasi politik ini berlangsung.

“Harapan dan himbauan kepada seluruh masyarakat, seluruh alumni, seluruh simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo beberapa pekan ke depan, beberapa waktu ke depan hari-hari ini tentu di berbagai daerah, suasana, kondisi masyarakat dalam kontestasi atau pesta demokrasi pemilukada dan pemilihan calon gubernur, wakil gubernur harus berkomitmen untuk menjaga kondusivitas,” ujarnya, dalam sebuah video yang beradi di Tiktok, @oonk229,12/10/2024.

Baca Juga :  Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan

Lebih lanjut, KH. Azaim menekankan pentingnya menghindari perbuatan yang dapat memecah belah dan merusak hubungan sosial. Beliau mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam cacian, hinaan, atau provokasi yang hanya akan menyulut pertengkaran.

“Dan menghindari cacian, celaan, serta provokasi yang arahnya kepada pertengkaran,” tegasnya.

Pesan beliau semakin menyentuh hati ketika mengaitkan perilaku menjaga kerukunan dengan kebahagiaan Rasulullah SAW. KH. Azaim menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW merasa sedih jika ada umatnya yang terluka atau terjebak dalam perpecahan. Beliau bahkan memberikan contoh bagaimana Rasulullah SAW sedih ketika ada umat yang berbuat kesalahan kecil, apalagi jika saling mencela dan menghina.

“Beliau ketika ada umatnya yang melakukan kesalahan sekecil, membuang kotoran di masjid, sedih. Apalagi kemudian sesama umat saling mencela, saling mencibir, saling menghina, saling menjatuhkan satu sama lain,” tutur KH. Azaim dengan nada penuh kasih.

Di tengah-tengah pesannya, KH. Azaim mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan proses demokrasi dengan baik, memilih pemimpin dengan ikhtiar yang terbaik, tetapi tetap menjaga sopan santun dan menghormati perbedaan pendapat.

Baca Juga :  Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi

Beliau menekankan bahwa demokrasi tidak seharusnya memisahkan masyarakat, melainkan justru menjadi ajang mempererat kebersamaan.

“Silakan tentu berdemokrasi dengan baik, memilih pemimpin dengan ikhtiar yang terbaik, tetapi hormati perbedaan, hargai, jaga sopan santun,” ucap beliau.

KH. Azaim menutup pesan penuh harapan tersebut dengan doa, agar bangsa Indonesia menjadi negeri yang damai dan sejahtera, serta dipimpin oleh pemimpin yang terbaik dalam pandangan Allah SWT.

“Semoga dengan akhlak baik kita semua, dengan akhlak baik masyarakat, negeri ini menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur, mendapatkan pemimpin yang terbaik dalam pandangan Allah SWT,” tutup beliau.

Nasehat KH. Azaim ini diharapkan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk tetap menjaga keharmonisan, menjauhkan diri dari konflik, dan menjadikan Pilkada 2024 sebagai momentum yang membangun dan mempererat persatuan bangsa.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan
Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru
Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer
Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi
Dituding Adanya Pungutan Pada Sekolah di Jember, Begini Tanggapan MKKS SMK Swasta Kabupaten Jember

Baca Lainnya

Selasa, 15 April 2025 - 21:54 WIB

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan

Sabtu, 5 April 2025 - 17:32 WIB

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Senin, 24 Maret 2025 - 20:45 WIB

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:15 WIB

Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

TERBARU

Gambar Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti (Sumber: Frensia Grafis)

Politia

Gaya Komunikasi Gibran, Dikaji Sejumlah Peneliti

Minggu, 20 Apr 2025 - 13:58 WIB