Misteri Harga Cabai, Frensia Institute: Terjadi Lonjakan Aneh Awal Bulan Januari

Sunday, 19 January 2025 - 15:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Misteri Harga Cabai, Frensia Institute: Terjadi Lonjakan Aneh Awal Bulan Januari (Sumber: Grafis Frensia)

Gambar Misteri Harga Cabai, Frensia Institute: Terjadi Lonjakan Aneh Awal Bulan Januari (Sumber: Grafis Frensia)

Frensia.id Fenomena lonjakan harga cabai kembali menjadi sorotan publik. Frensia Institute, lembaga riset pangan nasional, mengungkapkan adanya ketidaksesuaian mencolok antara harga produsen dan harga konsumen di awal Januari 2025.

Analisis terhadap data harga pangan menunjukkan pola fluktuasi yang tidak wajar, khususnya pada tiga jenis cabai: merah besar, keriting, dan rawit.

Mashur Imam, salah satu peneliti Frensia Institute, menyebutkan bahwa lonjakan harga konsumen justru terjadi ketika harga produsen mengalami penurunan.

“Pada 1 Januari 2025, harga cabai merah besar di tingkat produsen turun dari Rp24.562 menjadi Rp20.602. Namun, di sisi konsumen, harga malah melonjak dari Rp52.740 ke Rp56.023,” ungkap Imam saat diwawancarai pada 19 Januari 2025.

Berbeda halnya dengan cabai keriting. Imam mencatat pola fluktuasi berlawanan.

Baca Juga :  Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut

“Harga cabai keriting di konsumen justru menurun dari Rp55.926 menjadi Rp55.432, meski di tingkat produsen naik dari Rp40.351 ke Rp46.708 pada hari yang sama,” tambahnya.

Fluktuasi harga yang tidak stabil ini tampaknya lebih dominan di tingkat konsumen dibandingkan produsen.

Grafik analisis menunjukkan bahwa lonjakan harga produsen hanya terjadi pada awal bulan, sementara di konsumen, fluktuasi berlangsung curam dan acak sepanjang bulan.

Keanehan tersebut juga berlanjut pada pertengahan bulan.

“Pada 13-14 Januari, harga cabai merah besar di konsumen naik dari Rp54.929 menjadi Rp55.573, sementara harga produsen turun dari Rp34.964 menjadi Rp33.594. Cabai keriting juga menunjukkan pola serupa, naik di konsumen dari Rp54.954 menjadi Rp55.824, padahal harga produsen menurun.”

Namun, di antara ketiga jenis cabai yang diteliti, cabai rawit menunjukkan pola yang lebih stabil meskipun tetap mengalami kenaikan sejak awal tahun.

Baca Juga :  Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, PAC GP Ansor Kencong Menanam Pisang Cavendis

“Harga cabai rawit memang meningkat, tetapi fluktuasinya bertahap dan tidak setajam cabai merah besar atau keriting. Ini relatif lebih rasional dibandingkan dua jenis lainnya.”

Frensia Institute menduga ada faktor-faktor lain yang memengaruhi lonjakan harga konsumen, seperti distribusi, spekulasi pedagang, atau perubahan pola permintaan.

Imam menegaskan pentingnya investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab ketidaksesuaian ini.

Penelitian lanjutan diperlukan untuk menjawab pertanyaan besar: apakah ada mekanisme pasar yang dimainkan secara sengaja? Atau apakah ini sekadar anomali yang terjadi secara alami di awal tahun?

Frensia Institute berharap temuan ini dapat mendorong pemerintah dan pelaku pasar untuk lebih transparan dalam rantai distribusi pangan.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, PAC GP Ansor Kencong Menanam Pisang Cavendis
Kafe di Jember Hadirkan Internet Super Cepat, Jadi Lokasi War Visa Australia
Gus Lilur Dorong Presiden Prabowo Hentikan Ekspor Benih Lobster, Ganti dengan Ekspor Lobster 50 Gram
Jalur Gumitir Ditutup, Ketua DPC PKB Jember: Perputaran Ekonomi juga Terganggu
Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster
Ekonom Amerika Pernah Teliti Korupsi Kepala Daerah di Indonesia, Faktornya Suap Lebih Tinggi dari Gaji
Perkuat Integritas ASN, OJK Jatim dan Pemkab Jember Gelar Talkshow “Ayo Ngopi”
Tag :

Baca Lainnya

Wednesday, 22 October 2025 - 12:49 WIB

Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut

Wednesday, 22 October 2025 - 11:19 WIB

Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, PAC GP Ansor Kencong Menanam Pisang Cavendis

Wednesday, 15 October 2025 - 13:17 WIB

Kafe di Jember Hadirkan Internet Super Cepat, Jadi Lokasi War Visa Australia

Monday, 13 October 2025 - 12:24 WIB

Gus Lilur Dorong Presiden Prabowo Hentikan Ekspor Benih Lobster, Ganti dengan Ekspor Lobster 50 Gram

Thursday, 31 July 2025 - 14:44 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Ketua DPC PKB Jember: Perputaran Ekonomi juga Terganggu

TERBARU

Tebing rawan longsor di depan MI di Silo Jember (Sumber foto: Tangkapan layar)

Educatia

Musim Hujan, Tebing Rawan Longsor Ancam Madrasah di Silo

Tuesday, 18 Nov 2025 - 17:59 WIB

Warga Jember lintasi area pemakaman. (Sumber foto: tangkapan layar)

Educatia

Viral Warga Jember Lintasi Area Pemakaman dengan Sepeda Motor

Sunday, 16 Nov 2025 - 23:05 WIB