Nabi Sebagai Pembela Hak Perempuan

Wednesday, 18 September 2024 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id- Dalam bentangan sejarah umat manusia, tidak ada sosok yang lebih gigih mengadvokasi hak perempuan selain Nabi Muhammad saw. Di tengah masyarakat Arab yang kental dengan norma-norma yang mendiskriminasi perempuan, Nabi hadir sebagai pembaharu membawa pesan keadilan membela kaum perempuan.

Kehadiran Nabi menjadi titik revolusioner secara mendasar mengubah kebiasaan yang kerap menyingkirkan dan melupakan hak perempuan. Nabi tidak pernah gentar menegur dan memperbaiki praktik yang menindas perempuan, meskipun dianggap suci oleh masyarakat saat itu. Misalnya, Nabi menghapus tradisi mengubur bayi perempuan hidup-hidup.

Bayangkan, seperti apa kejinya praktik seperti itu dibiarkan, bayi dikubur hidup-hidup. Nabi datang dengan suara yang lantang tapi penuh kasih, menghentikan semua itu. Nabi menegaskan bahwa tiap-tiap jiwa, laki-laki maupun perempuan, memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan.

Sebuah langkah yang tidak berhenti pada titik teologis, tetapi juga sebagai antitesa menantang struktur sosial yang melegitimasi penindasan atas perempuan.

Sebelum Islam datang, perempuan juga sering diperlakukan layaknya properti dan barang kepemilikan, tanpa memiliki hak suara mengambil keputusan. Kaum perempuan diabaikan dan sering menjadi objek dengan berbagai bentuk represi dan perampasan haknya.

Kehadiran Nabi membawa perubahan besar, menghapus segala praktik tersebut. Menyuguhkan paradigma baru yang menempatkan perempuan pada posisi setara dan bermartabat.

Salah satu langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi adalah mereformasi hak-hak pribadi perempuan. Di tengah masyarakat yang menempatkan perempuan sebagai ojek, bukan subjek. Nabi justru sebaliknya, menegaskan mengafirmasi hak-hak mereka, terutama dalam hal pernikahan, warisan dan kepemilikan.

Baca Juga :  Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren

Nabi menyampaikan bahwa hak-hak perempuan dalam instusi pernikahan tidak boleh diabaikan. Ambilah contoh, Nabi menekankan pentingnya persetujuan perempuan dalam pernikahan, serta memberikan ruang bagi perempuan untuk memilih pasangan hidup mereka. Ini merupakan langkah afirmasi yang mematahkan tradisi jahiliyah dan memberikan hak suara kepada perempuan dalam urusan pribadi mereka.

Nabi Muhammad saw juga membawa kompas perubahan signifikan mengenai kepemilikan dan warisan. Pada masa itu, sebelum Nabi dengan risalah keadilannya hadir, perempuan nyaris tidak memiliki hak atas harta benda. Namun, Nabi memperkenalkan sistem yang memberikan hak waris kepada perempuan.

Pada gilirannya mengakui status mereka sebagai bagian integral dari masyarakat, perempuan tidak lagi menjadi objek. Perempuan mendapatkan hak atas warisannya dengan ketentuan adil dan proporsional, sebuah pencapain besar dalam konteks sosial kala itu.

Apakah perjuangan Nabi sudah berhenti disini ? tidak. Nabi tidak hanya berhenti pada reformasi hukum. Nabi juga menegaskan perempuan memiliki peran penting dalam masyarakat. Contoh nyata seperti Khadijah binti Khuwailid, istri pertama ini Nabi adalah pengusaha sukses, atau istri Nabi yang lain Aisyah binti Abu Bakar, dikenal sebagai seorang cendekiawan perempuan terkemuka.

Nabi menempatkan perempuan tidak hanya layak memilki peran di dalam keluarga yang hanya berbaur soal domestika, tetapi juga peran publik di masyarakat secara umum. Misalnya, bagaimana keteladanan Siti Aisyah? Beliau seorang ilmuwan besar, guru bagi banyak orang memainkan peran penting dalam menyampaikan hadis.

Baca Juga :  Narasi Pincang Pesantren

Pada konteks ini, Nabi menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas nalar intelektual yang setara dengan laki-laki, hal yang langka di masa itu. Hal itu menunjukan perjuangan Nabi dalam membela dan mengadvokasi hak perempuan tidak hanya indah dalam teori dan sabdanya, tetapi juga membumi dalam praktik sehari-hari.

Nabi memperjuangkan hak perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai persoalan domestik hingga peran sosial, intelektual dan ekonomi. Nabi telah menunjukkan bahwa hak perempuan adalah bagian integral dari risalahnya untuk menciptakan struktur sosial yang adil, setara dan penuh kasih.

Saat dunia modern lantang menyuarakan wacana gender equality, risalah yang dibawa Nabi telah lebih dahulu berbicara soal keadilan dan kesetaraan. Apa yang telah dilakukan Nabi soal hak perempuan ini, harus dijadikan spirit dan peta jalan untuk mengkarangkai sistem, aturan atau apapun itu yang adil bagi perempuan. Sebuah jalan dimana perempuan dihormati, memiliki hak setara dan dapat memberikan kontribusi penuh dalam masyarakat.

Nabi Muhammad saw sudah membangun fondasi bagi hak-hak perempuan lebih dari seribu tahun atau 14 abad yang lalu. Tugas umatnya adalah melanjutkan warisan perjuangan ini, memastikan keadilan dan kesetaraan di setiap aspek kehidupan, sehingga dunia yang lebih adil dan setara bisa diwujudkan untuk semua. Dan itulah hakikat maulid nabi yakni terus menghidupkan perjuangan Nabi Muhammad saw. Semoga.*

*Moh. Wasik (Pengurus LKBHI UIN KHAS Jember, Anggota Dar Al Falasifah Institut)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Menyemai Semangat Pahlawan di Tanah Tani Nusantara
Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut
Menyoal Media dan Etika Kebebasan Berpendapat di Balik #BoikotTrans7
Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri
Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo
Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren
Narasi Pincang Pesantren
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Baca Lainnya

Monday, 10 November 2025 - 14:38 WIB

Menyemai Semangat Pahlawan di Tanah Tani Nusantara

Wednesday, 22 October 2025 - 12:49 WIB

Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut

Saturday, 18 October 2025 - 07:31 WIB

Menyoal Media dan Etika Kebebasan Berpendapat di Balik #BoikotTrans7

Thursday, 16 October 2025 - 13:03 WIB

Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri

Wednesday, 15 October 2025 - 17:37 WIB

Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo

TERBARU

Polisi saat mengevakuasi korban (Sumber: Istimewa)

Regionalia

Perempuan di Jember Muntah Darah Hingga Tewas

Friday, 28 Nov 2025 - 23:00 WIB

Hari Guru, Untuk Siapa? (Sumber: Pixabay)

Kolomiah

Hari Guru, Untuk Siapa?

Tuesday, 25 Nov 2025 - 18:53 WIB