Frensia.id – Oliver Stone, Sutradara film ternama Amerika Serikat menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan luar negeri negaranya yang bisa menyebabkan perang nuklir.
Kritik tajam sutradadalam sebuah wawancara di PBD Podcast bersama Patrick Bet-David pada 18 Desember 2024.
Dalam Podcast tersebut, Stone mengecam langkah-langkah yang dilakukan pemerintahan AS, yang menurutnya telah menciptakan ancaman besar bagi perdamaian dunia.
“Amerika Serikat telah bekerja secara curang selama bertahun-tahun untuk menciptakan kekaisaran ini, yang bahkan keberadaannya sering kami sangkal,” ujar Stone.
Ia menyoroti keberadaan sekitar 800 pangkalan militer AS di seluruh dunia dan menyebut bahwa keterlibatan Washington dalam berbagai urusan global kerap memperburuk keadaan.
Stone memperingatkan bahwa kebijakan seperti ini bisa membawa dunia ke ambang perang nuklir.
“Kita telah menciptakan musuh yang tidak diperlukan,” tambahnya pada wawancara tanggal 18/12/2024.
Ia menggambarkan potensi kehancuran nuklir dengan merujuk pada adegan film, di mana ketidakpastian tentang penyebab konflik hanya akan menambah kepedihan tragedi global.
Menurut Stone, akar permasalahan ini berasal dari pandangan politik kaum neokonservatif yang telah lama mendominasi kebijakan luar negeri AS, bahkan sejak awal abad ke-20.
“Orang-orang yang menjalankan Washington saat ini, kaum neokonservatif, adalah yang paling berbahaya yang pernah kita miliki,” tegasnya.
Sutradara pemenang Oscar ini juga mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menurutnya telah membawa konflik Ukraina ke titik yang tidak diperlukan.
Ia menilai bahwa Amerika Serikat tidak memiliki kepentingan nyata di Ukraina dan menuduh pemerintah bertindak tanpa mandat rakyat.
“Tuan Biden tanpa mandat menyatakan bahwa kita harus melemahkan Rusia. Tanpa mandat! Ini adalah langkah yang tidak pernah diambil suara rakyat,” kata Stone.
Ia menyebut bahwa di masa lalu, tindakan serupa bisa dianggap sebagai deklarasi perang.
Stone juga menyayangkan transformasi kaum liberal di Amerika, yang menurutnya kini menjadi pendukung perang dan campur tangan.
“Kaum liberal sejati yang menganut filosofi seperti John Stuart Mill tidak akan mendukung ini. ‘Hidup dan biarkan orang lain hidup’ adalah filosofi saya,” ujarnya.
Pernyataan Stone ini mengundang perhatian luas, mencerminkan pandangan kritis terhadap dinamika politik AS yang dinilai semakin agresif dalam kebijakan luar negerinya.
Sebagai sutradara, Stone dikenal vokal terhadap isu-isu geopolitik, dan kali ini ia kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu pengkritik keras kebijakan Washington.