Para Guru di Jember Geruduk DPRD, Tuntut Kejelasan Lolos Seleksi PPPK

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para Guru di Jember Geruduk DPRD (Sumber: Istimewa)

Para Guru di Jember Geruduk DPRD (Sumber: Istimewa)

Frensia.id – Sejumlah guru di Jember mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Rabu (22/01) pukul 10:00 WIB. Mereka meminta keadilan mengenai kejelasan lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Para guru yang datang ke gedung DPRD menyatakan bahwa awalnya mereka dinyatakan lolos seleksi. Kemudian setelah mengurusi semua berkas yang diperlukan, tiba-tiba dinyatakan tidak lolos dan tergeser oleh Tenaga Honorer Kategori 2 (K2).

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember, Supriyono, mengatakan bahwa para guru itu tidak ada persoalan dengan K2 di loloskan.

Pasalnya, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) memang meminta K2 untuk diloloskan.“Kami tidak ada masalah dengan K2 Yang diloloskan. Memang Panselnas minta K2 untuk diloloskan,” katanya, Rabu (22/01/2025).

Masalahnya di Jember ialah kelalaian panitia. Jika memang sudah dipastikan lolos, harusnya tidak diikutkan seleksi. K2 yang tidak lolos kemudian diloloskan dengan menganulir nama-nama mereka yang awalnya sudah dinyatakan lolos.

Baca Juga :  Catat Waktunya! BKN Edarkan Surat Pengangkatan PPPK Tahun ini

“Tapi di Jember ini kelalaian panitia, mestinya kalau K2 sudah dipastikan lolos, ya jangan diikutkan tes. K2 yang tidak lolos akhirnya melaporkan dan di loloskan dengan menganulir nama-nama mereka yang awalnya sudah dinyatakan lolos,” ujarnya.

Ia menuntut agar 22 guru honorer mendapatkan keadilan diluluskan kembali menjadi PPPK.

Secara terpisah, Nur Lailatu Mukaromah, guru honorer di salah satu Sekolah Kecamatan Umbulsari mengatakan bahwa memang K2 akan otomatis dinyatakan lolos. Namun, kebijakan yang kemudian menganulir nama-nama yang sudah dinyatakan lolos itu sangat merugikan. Pasalnya, mereka sydah mengurusi semua berkas yang dibutuhkan.

“Kebijakan itu sangat merugikan kami. Karena selama 10 hari kami sudah dinyatakan lolos, artinya kami sudah mengurus semua berkas yang dibutuhkan,” ucapnya.

Sementara itu, Hasbullah guru honorer di salah satu sekolah kecamatan Wuluhan yang sudah mengabdi selama 14 tahun juga mengatakan bahwa dirinya sangat syok dengan pengumuman dirinya yang tidak jadi diloloskan. Padahal, Orang tua, kerabat, saudaranya sudah mengetahui bahwa dirinya telah dinyatakan lolos seleksi PPPK.

Baca Juga :  Maling Jeruk di Jember Berhasil Ditangkap, Mobil Pelaku Dibakar Hangus

“Saya sudah mengabdi 14 tahun, harapannya kami bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. Kami sudah melakukan penyiapan berkas, baik dari Rumah Sakit dan Kepolisian,” katanya.

“Orang tua, kerabat, saudara dan teman sudah tahu semua, mereka sangat bangga. Betapa syok nga kami ketika tanggal 15 ada pengumuman kami tidak jadi diloloskan,” paparnya.

Menurutnya, ia bersama para guru honorer lain datang untuk meminta keadilan. Pasalnya, semua berkas sudah diurus, bukan hanya rugi materi tapi juga mengalami kerugian secara psikis.

“Kami minta keadilan, gimana nasib kami kedepan. Semua berkas sudah diurus. Kami bukan hanya rugi secara materi, tapi juga secara psikis,” tandasnya.

Penulis : Sigit Gita Pamuji

Editor : Faiq Al Himam

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri
Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi
UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru
Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa
Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi
Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember
Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan
Peringati Hari Bumi: KUA Kaliwates Tanam Pohon Matoa, Dukung Penguatan Ekoteologi Menteri Agama

Baca Lainnya

Jumat, 25 April 2025 - 17:27 WIB

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri

Jumat, 25 April 2025 - 17:19 WIB

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Rabu, 23 April 2025 - 18:30 WIB

Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa

Selasa, 22 April 2025 - 17:49 WIB

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Selasa, 22 April 2025 - 13:17 WIB

Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB