Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Pagi itu, jalan raya Kecamatan Pasean dipadati warga. Suasana semarak dengan bendera merah putih, deretan kendaraan hias, dan barisan peserta karnaval yang siap meramaikan peringatan HUT RI ke-80. Acara yang digelar oleh Kecamatan Pasean, Pamekasan, ini menjadi ajang pesta rakyat yang ditunggu-tunggu setiap tahun. Namun di antara banyak penampilan, ada satu rombongan kecil yang menarik perhatian penonton: anak-anak dari SDN Sana Daja 1 Pasean.

Mereka tidak datang dengan kostum superhero atau pakaian adat standar. Anak-anak ini justru membawa parodi manggul ghulu’en dan Juragan Tembakau. Ilham, salah satu murid, tampil percaya diri dengan papan nama “Juragan Tembakau”, berkacamata hitam, bersarung, dan berpeci rotan ala Gus Dur. Gayanya mirip H. Her, sosok pengusaha tembakau yang dikenal luas berpakaian sarung dan songko’ anyaman khas Gus Dur.

Di sekeliling Ilham, teman-temannya memanggul ghulu’en—tumpukan tembakau yang ditata di tikar khas Madura. Mereka memakai baju hitam, kaos bergaris merah putih di dalamnya, dan odhung di kepala. Bukan sekadar kostum, tapi simbol jati diri Madura: merah putih di dada melambangkan keberanian dan kesucian hati, hitam menunjukkan keteguhan dan ketabahan, sementara ikat kepala adalah tanda harga diri dan kejantanan.

Dengan busana itu, pesan yang dibawa makin kuat: petani tembakau Madura bukan hanya pekerja keras, tetapi juga penjaga nilai-nilai leluhur.

Inspirasi dari Sosok Nyata

Menurut Abd. Rohem, guru pendamping, ide parodi ini sengaja dipilih untuk mendekatkan anak-anak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.

“Anak-anak biar belajar mengenali identitas daerahnya. Tembakau itu bagian penting dari kehidupan kami,” ujar Rohem.

Baca Juga :  Bukan 98 Lagi, Jhi Lilur: Saatnya Aktivis Abad 21 Pimpin Gerakan Massa

Bagi Rohem, karnaval bukan sekadar ajang hura-hura, tapi ruang edukasi. Anak-anak tidak hanya berani tampil, tapi juga belajar memahami realitas sosial-ekonomi sekitar mereka.

“Parodi ini satire sederhana. Anak yang memerankan juragan tembakau meniru sultan madura, tapi juga belajar. Misalnya Ilham, itu terinspirasi dari H. Her, yang dikenal sultan Madura.” tambahnya.

H. Her dikenal sebagai “Sultan Madura”, CEO PT Bawang Mas Group, dan Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura. Perannya besar dalam memperjuangkan kesejahteraan petani, sehingga sosoknya melekat di masyarakat.

Tembakau, Daun Emas Madura

Penampilan anak-anak ini memberi kesan mendalam bagi warga. Bapak Musiam, petani tembakau, tersenyum sumringah saat melihat barisan kecil itu melintas.

“Aku senang banget. Tembakau itu bagi kami seperti daun emas. Melihat anak-anak tampil begini, rasanya perjuangan kami dihargai,” ujarnya.

Di Madura, tembakau lebih dari sekadar komoditas. Ia adalah identitas, sumber kehidupan, dan kebanggaan. Musim panen tembakau menggerakkan seluruh masyarakat—petani, pedagang, hingga juragan. Parodi anak SD ini menjadi potret kecil tentang rantai kehidupan itu.

Kesan Unik dan Mengena

Mulyadi, yang turut mengamati jalannya karnaval, menilai penampilan ini terasa unik dan menyentuh.

“Mungkin ini pertama kali ada parodi seperti ini. Benar-benar menggambarkan realitas masyarakat Madura saat musim tembakau, seperti saat ini,” ujarnya.

Mulyadi, alumnus FISIP Unej dan kini MC dangdut lintas Tapalkuda-Madura, menambahkan:

“Ada juragan, ada petani, ada pedagang. Semua membentuk denyut sosial Madura. Parodi ini memberi semangat bagi petani, meski hujan sering turun beberapa hari ini.”

Baca Juga :  Legislator Gus Rivqy Minta Pemerintah Berantas Mafia Gula Rafinasi dan Perbaiki Tata Kelola

Mimpi Kecil Sang “Juragan”

Di balik senyum polosnya, Ilham, yang memerankan Juragan Tembakau, menyimpan harapan besar.

“Senang bisa tampil di acara ini. Apalagi dapat peran juragan tembakau. Siapa tahu nanti bisa kaya beneran dan bantu petani tembakau kayak Haji Her,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Bagi Ilham, karnaval mungkin hanya permainan. Tapi siapa tahu, mimpi kecil dari sebuah parodi bisa menjadi pemantik cita-cita besar di masa depan.

Lebih dari Sekadar Karnaval

Karnaval di Pasean tahun ini akhirnya bukan sekadar pesta rakyat. Ia menjadi ruang refleksi tentang identitas, budaya, dan perjuangan masyarakat Madura. Dari tangan-tangan kecil anak SD, pesan sederhana tersampaikan: tembakau adalah bagian hidup yang harus dihargai, dikenang, dan dilestarikan.

Anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami perjuangan petani tembakau atau pasang surut harga daun emas yang memengaruhi ekonomi keluarga. Namun melalui parodi sederhana ini, mereka sudah mulai belajar mengenali diri dan asal-usulnya.

Kehadiran parodi manggul ghulu’en dan Juragan Tembakau menjadi bukti bahwa budaya lokal bisa diajarkan dengan cara menyenangkan, mengundang tawa, membangkitkan rasa bangga, dan menumbuhkan harapan. Sebuah penampilan sederhana yang menyimpan makna besar: generasi muda Madura tidak boleh kehilangan akarnya.

Begitulah suasana karnaval peringatan HUT RI ke-80 di Pasean, Selasa 19 Agustus 2025, yang meninggalkan kesan mendalam bagi warganya. Dari tangan-tangan kecil anak SD, tembakau kembali bercerita tentang jati diri, harapan, dan kebanggaan orang Madura.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Saksi Anggota DPRD Mangkir, Kejari Jember Siapkan Panggilan Paksa Terkait Kasus Korupsi Sosraperda
Komisi C DPRD Jember Soroti Rendahnya PAD Dari PBB, Perlu Tingkatkan Sosialisasi dan Perbaikan Sistem
Tembus 3 Besar di MTQ XXXI Jatim, Prestasi Jember Meningkat
Jember Juara III MTQ XXXI, Gus Fawait: Berikutnya Kita Bisa Meraih Juara Umum
Jember Raih Juara Tiga di Perhelatan MTQ XXXI Jatim
Orkestra dan 400 Penari ‘Kejung Siran’ Siap Gegap Gempita di Penutupan MTQ XXXI Jatim di Jember
Debitur FIFGROUP Divonis 7 Bulan Penjara Gegara Gadaikan Motor Kredit
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kepala OJK Jember Tekankan Empat Fungsi Utama Otoritas Jasa Keuangan

Baca Lainnya

Kamis, 25 September 2025 - 22:25 WIB

Saksi Anggota DPRD Mangkir, Kejari Jember Siapkan Panggilan Paksa Terkait Kasus Korupsi Sosraperda

Kamis, 25 September 2025 - 21:25 WIB

Komisi C DPRD Jember Soroti Rendahnya PAD Dari PBB, Perlu Tingkatkan Sosialisasi dan Perbaikan Sistem

Sabtu, 20 September 2025 - 15:06 WIB

Tembus 3 Besar di MTQ XXXI Jatim, Prestasi Jember Meningkat

Sabtu, 20 September 2025 - 14:53 WIB

Jember Juara III MTQ XXXI, Gus Fawait: Berikutnya Kita Bisa Meraih Juara Umum

Sabtu, 20 September 2025 - 01:15 WIB

Jember Raih Juara Tiga di Perhelatan MTQ XXXI Jatim

TERBARU

Politia

Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita

Selasa, 23 Sep 2025 - 20:07 WIB