Petualangan Don Quixote, Novel Besar yang Bercerita tentang Orang Gila

Selasa, 1 April 2025 - 23:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novel Petualangan Don Quixote (Ilustrasi:Arif)

Novel Petualangan Don Quixote (Ilustrasi:Arif)

Frensia.id- Petualangan Don Quixote merupakan ringkasan dari novel besar berjudul Don Quixote de la Mancha karya novelis dan penyair asal Spanyol Miguel De Cervantes (1547-1616), diterbitkan pertama kali pada tahun 1605.

Menjadi novel besar pertama dalam babakan dunia modern. Mempunyai daya tarik yang sangat hebat sehingga perbincangan dari isi cerita tidak berhenti kala itu saja, saat pertama kali terbit dan tenar.

Versi bahasa Indonesia, novel karya Cervantes ini telah mengalami cetak ulang sebanyak sepuluh kali. Terakhir pada bulan Januari 2025 oleh penerbit Immortal Publishing.

Bagi pembaca perlu dibedakan antara petualangan Don Quixote yang merupakan ringkasan dengan Don Quixote de la Mancha yang merupakan keseluruhan dari cerita yang dikarang oleh Cervantes. Sedangkan yang hendak diulas kali ini merupakan ringkasan yang dilakukan oleh A.S Hornby dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Muajib.

Tema utama yang dihadirkan oleh pengarang adalah sebuah kegilaan dari tokoh utamanya yang bernama Don Quixote. Ia dianggap gila akibat buku-buku yang ia baca, dimana Don Quixote berkhayal dirinya adalah seorang ksatria yang mempunyai misi khusus.

Baca Juga :  Membaca Islam, Lewat Sorot Mata Sosiolog Jepang

Layaknya ksatria sungguhan, Don Quixote mengambil jalan ksatria dengan menempuh petualangan, apapun yang ia temukan akan dipersepsi berdasarkan daya khayalnya, seperti penginapan ia sebut sebagai kastil, penggembala domba ia sebut sebagai tentara timur, bayang-bayang kekasih khayalnya Dulcinea dan sebagainya.

Kegilaan yang ia miliki memberikan keresahan kepada anggota keluarganya, lebih-lebih bagi keponakan yang telaten merawat sang paman.

Kegilaan yang ia miliki mengharuskan dirinya untuk selalu melakukan petualangan kemanapun, sampai kemudian pada akhirnya selesai dengan cara Cervantes menutup cerita Don Quixote melakukan tetirah dan pada akhirnya meninggal. Disinilah cerita usai.

Petualangan Don Quixote tidak sekedar menggambarkan ‘kegilaan’ di satu sudut saja, melainkan juga memberikan warna tentang kepercayaan diri yang tinggi atas segala sesuatu yang diketahui atau dibaca, sebagaimana Quixote membaca buku-bukunya.

Ia dianggap gila karena segala sesuatu yang ia ekspresikan berdasarkan pengetahuannya berlainan dengan realitas yang telah disepakati masyarakat pada umumnya.

Baca Juga :  AMRM Tuntut Perbaikan Layanan Mudik di Pelabuhan Jangkar

Cervantes tidak sekedar menggambarkan Quixote yang gila saja, tetapi juga menggambarkan sosok keras kepala yang memaksakan diri untuk mengejawantahkan keyakinan dan pengetahuannya.

Dari novel ini dapat dibuat kesimpulan bahwa kegilaan adalah perbedaan yang tidak mendapatkan afirmasi dari konsensus sosial. Hal ini tidak jauh berbeda dengan kondisi yang dialami oleh Galileo dengan teori Heliosentrisnya kala itu saat dihadapkan dengan kekuatan institusi Gereja yang mendukung teori Geosentris.

Novel yang memberika cerita sederhana ini sangat menarik untuk dibaca, setidaknya pembaca akan disadarkan dengan cerita keyakinan diri ekstrem hingga dianggap gila, dengan demikian bisa mengambil pesan untuk mempunyai keteguhan pendirian sekalipun tidak perlu terlalu ekstrem.

Sangat pantas kiranya, untuk memberikan penilaian atas ide brilian Cervantes, penulis asal Rusia, Fyodor Destoyovesky menyebutnya dengan “kata yang paling puncak dan paling luhur dari pemikiran manusia”.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Timbreng Ulu, 5 Pesona Daerah Perbatasan Pinggiran Kota Situbondo
The Architecture of Love, Film Romance yang Menghadirkan Pertarungan Eksistensial Dalam Diri
Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia
AMRM Tuntut Perbaikan Layanan Mudik di Pelabuhan Jangkar
Jobin, Novel Terbaru Pidi Baiq di Awal Tahun 2025
Ekspedisi Alexander yang Agung, Berjumpa dengan Manusia-Kuda
“Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula
Strategi Bertahan Warung Mie Nyonyor Rest Jubung-Jember, Pernah Dikaji Akademisi

Baca Lainnya

Rabu, 2 April 2025 - 16:15 WIB

Timbreng Ulu, 5 Pesona Daerah Perbatasan Pinggiran Kota Situbondo

Senin, 31 Maret 2025 - 19:20 WIB

The Architecture of Love, Film Romance yang Menghadirkan Pertarungan Eksistensial Dalam Diri

Senin, 17 Maret 2025 - 22:14 WIB

Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia

Senin, 17 Maret 2025 - 15:13 WIB

AMRM Tuntut Perbaikan Layanan Mudik di Pelabuhan Jangkar

Sabtu, 15 Maret 2025 - 15:07 WIB

Jobin, Novel Terbaru Pidi Baiq di Awal Tahun 2025

TERBARU

Kolomiah

Lebaran yang Membumi

Rabu, 2 Apr 2025 - 23:14 WIB

Ilustrasi idul fitri 1446 H

Opinia

Lebaran: Subjek Bebas yang Memaafkan

Rabu, 2 Apr 2025 - 13:20 WIB