Psikolog Ungkap Bahaya Doomscrolling pada Sosial Media, Bisa Picu Gangguan Fokus Hingga Depresi Akut

Senin, 13 Mei 2024 - 05:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Istimewa - Doomscrolling ilustration by Sam Ridwan/frensia.id

Foto Istimewa - Doomscrolling ilustration by Sam Ridwan/frensia.id

Frensia.id – Fenomena doomscrolling pasca peristiwa COVID-19 melanda dunia memang menjadi masalah serius bagi peradaban.

Psikolog sekaligus akademisi asal Univeritas Hang Tuah Lutfi Arya, mengungkapkan bahaya dari fenomena ini.

Istilah doomscrolling ini  paling banyak disematkan bagi para pecandu sosial media vidio pendek dengan konten berita yang sebenarnya tidak dibutuhkan, bahkan cenderung negatif untuk dikonsumsi. Entah di Tiktok, reels Instagram, Facebook vidio, YouTube Short, dan aplikasi sejenis.

Doomscrolling sekilas mungki nampak biasa, namun banyak penelitian telah mengungkap bahwa kebiasaan ini dapat memicu rasa cemas, putus asa, dan tertekan. 

“Salah satu alasannya adalah bahwa individu memiliki bias negatif yang alami, artinya individu lebih memperhatikan peristiwa negatif dibandingkan peristiwa positif. Bias ini berkembang sebagai mekanisme kelangsungan hidup, memabntu untuk mendeteksi dan menghindari potensi ancaman,” tulis Lutfi pada laman resmi Universitas Hang Tuah, Surabaya.

Baca Juga :  Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat

Lutfi juga mengungkapkan bahwa setiap individu yang terdampak kebiasaan buruk ini mereasakan kendali dengan terus-menerus mengetahui informasi yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 

“Individu mungkin akan mengalami suatu bentuk perbandingan atau validasi sosial melalui doomscrolling,” tutur Lutfy.

Tidak hanya itu, kecenderungan individu akan semakin mencari orang atau teman yang memiliki cara pandang sama dalam kehidupan realitas.

“Individu mungkin akan membandingkan situasi yang dialami dengan orang lain yang keadaannya lebih buruk, dan merasa lega atau bersyukur. Alternatifnya, individu dapat mencari orang lain yang memiliki pandangan atau emosi yang sama, dan merasakan solidaritas atau dukungan,” tulisanya. 

Bagaimana Doomsrolling Memepengaruhi Kesehatan Mental?

1. Meningkatnya stres, kecemasan, dan depresi. Doomscrolling dapat memicu atau memperburuk kondisi kesehatan mental, karena terus-menerus terpapar pada rangsangan negatif yang mengaktifkan respons melawan-atau-lari. Hal ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti insomnia, sakit kepala, ketegangan otot, dan jantung berdebar-debar.

Baca Juga :  Kebijakan Pelayanan Kesehatan di Jember, Indi Naidha: Saya Nanti Akan Kritis

2. Mengurangi kebahagiaan dan kepuasan. Doomscrolling dapat mengurangi emosi positif dan membuat merasa lebih pesimis, sinis, atau putus asa. Hal ini juga dapat menurunkan harga diri dan kepercayaan diri, karena merasa tidak mampu atau tidak berdaya dalam menghadapi masalah yang kita hadapi.

3. Gangguan fokus dan produktivitas. Doomscrolling dapat mengalihkan perhatian dari tugas dan tujuan, serta membuat kurang efisien dan efektif. Hal ini juga dapat mengganggu ingatan dan konsentrasi, karena terus-menerus mengalihkan perhatian dari satu topik ke topik lainnya.

4. Berkurangnya hubungan sosial dan empati. Doomscrolling dapat mengisolasi dari teman dan keluarga, dan membuat kurang tertarik atau terlibat dalam hubungan. Hal ini juga dapat membuat tidak peka terhadap penderitaan orang lain, dan membuat kurang altruistik. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat
Hati-hati! Terlalu Banyak Olahraga Juga Mengurangi Kualitas Sperma
Kesempatan Emas di BGN 2025: Jadi Kepala SPPG, Begini Syarat dan Prosesnya!
Perjuangkan Nasib Masyarakat Miskin, Warga Jember Demo Dinas Kesehatan
JPK Berakhir! Program Layanan Kesehatan Gratis Tergabung Dalam JKN, Begini Kata Ketua Komisi D DPRD Jember
Tangan dan Kaki Menghitam, Begini Keadaan Septia Kurnia Rini Sekarang
Pekerja Migran Indonesia Asal Jember Dipulangkan karena Sakit, Begini Kisahnya
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Jenguk Pekerja Migran Indonesia Asal Jember yang Dipulangkan karena Sakit, Begini Katanya

Baca Lainnya

Senin, 17 Maret 2025 - 07:00 WIB

Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat

Minggu, 9 Februari 2025 - 04:00 WIB

Hati-hati! Terlalu Banyak Olahraga Juga Mengurangi Kualitas Sperma

Rabu, 15 Januari 2025 - 07:54 WIB

Kesempatan Emas di BGN 2025: Jadi Kepala SPPG, Begini Syarat dan Prosesnya!

Kamis, 9 Januari 2025 - 16:26 WIB

Perjuangkan Nasib Masyarakat Miskin, Warga Jember Demo Dinas Kesehatan

Selasa, 7 Januari 2025 - 15:37 WIB

JPK Berakhir! Program Layanan Kesehatan Gratis Tergabung Dalam JKN, Begini Kata Ketua Komisi D DPRD Jember

TERBARU

Kolomiah

Belajar dari Arsenal dan Real Madrid

Rabu, 9 Apr 2025 - 14:01 WIB

Gambar Real Madrid: Sang Juara 15 UCL, Dipermalukan Arsenal! (Sumber: Grafis Frensia)

Sportia

Real Madrid: Sang Juara 15 UCL, Dipermalukan Arsenal!

Rabu, 9 Apr 2025 - 08:56 WIB

Religia

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?

Rabu, 9 Apr 2025 - 07:16 WIB

Kolomiah

Dari Puasa (Ramadhan) ke Pembiasaan

Selasa, 8 Apr 2025 - 23:12 WIB