Ramadan, Musik Religi, dan Keabadian Musisi Favorit Generasi Milenial

Sabtu, 8 Maret 2025 - 03:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan Layar Musik YouTube Playlist Ramadan Mubarak (Sumber: YouTube)

Tangkapan Layar Musik YouTube Playlist Ramadan Mubarak (Sumber: YouTube)

Frensia.id – Ramadan datang lagi! Bulan suci yang bukan hanya diisi dengan lantunan ayat-ayat suci, tapi juga parade lagu-lagu religi yang menggema di mana-mana—dari warung kopi sampai TikTok.

Uniknya, para pemusik favoritnya mereka yang lahir pada rentan tahun 1981-1996 (generasi milenial) masih eksis, masih bertenaga, dan tetap menghantam dengan rilisan lagu religi yang bikin hati adem. Seolah waktu tidak bisa menaklukkan mereka, musisi-musisi itu tetap menyala seperti lilin dalam gelapnya persaingan industri musik. 

Sebut saja Opick, Ungu, Wali hingga Melly Goeslaw. Mereka ini bukan sekadar Musisi atau band nostalgia yang hanya hidup dari konser reuni, tapi juga masih mampu menyuguhkan karya segar.

Ramadan tahun ini, misalnya, lagu-lagu religi terbaru mereka tetap punya nyawa, tetap punya greget, dan yang jelas—masih punya tempat di hati pendengar lintas generasi.

Ajaibnya, mereka tidak cuma bertahan, tapi juga menembus algoritma digital yang dikuasai generasi baru. Coba cek di Spotify atau YouTube, lagu-lagu religi terbaru mereka tetap masuk dalam playlist Ramadan, bersaing ketat dengan rilisan dari musisi muda.

Di YouTube misalkan, dalam laman Musik, playlist “Lagu Ramadan Populer” nampak dikuasai oleh musisi atau band yang dulu lagu-lagunya menemani keindahan masa muda generasi Milenial.

Baca Juga :  Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid

Dalam urutan 10 besar, urutan pertama ada Opick dengan judul lagu Allah Ya Maulana yang rilis pada 24 Februari 2025 lalu. Di urutan kedua, band Wali berduet dengan Mostafa Atef, dengan judul Forgive Me (Marhaban ya Ramadan). Bahkan, lagu yang tayang perdana di YouTube pada 27 Februari masih trending #27 di Musik YouTube.

Selanjutnya di urutan keempat, ada band yang konsisten merilis lagu religi sejak belasan tahun lalu, band dengan julukan fansnya cliquers, yaitu band Ungu dengan lagu yang dirilis pada 25 Februari lalu dengan judul “Bulan Baik”.

Tidak ketinggalan Musisi senior yang kini jadi dewan di parlemen, Melly Goeslaw yang juga menggaet Mostafa Atef berada di urutan keenam dengan judul “Surga Menanti”

Selain mereka yang masuk dalam playlist “Lagu Ramadan Populer” juga terdapat band-band lawas yang merilis lagu pada Ramadan tahun ini, seperti Radja, Letto dan sebagainya.

Ini bukti bahwa kualitas tetap jadi raja, dan pengalaman bermusik puluhan tahun tidak bisa dikalahkan hanya dengan tren sesaat. Bahkan, beberapa dari mereka sukses menggaet musisi Gen Z untuk kolaborasi, menciptakan harmoni lintas zaman yang justru makin memperkaya musik religi Tanah Air. 

Baca Juga :  Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Fenomena ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan hanya soal ibadah, tapi juga ajang pembuktian bahwa musik religi tidak pernah mati dan tidak pernah terikat oleh usia.

Lagu-lagu religi dari musisi favorit generasi 90-an itu punya daya tarik tersendiri: ada kedalaman lirik, ada melodi yang membekas, dan ada sentuhan emosional yang sulit dicari dalam lagu-lagu instan zaman sekarang. Mereka bukan sekadar “artis lama” yang enggan pensiun, melainkan para pejuang nada yang membuktikan bahwa karya berkualitas akan selalu menemukan jalannya. 

Jadi, kalau ada yang bilang musisi 90-an sudah habis dimakan zaman, biarkan Ramadan tahun ini jadi jawabannya! Di tengah derasnya arus musik digital, mereka tetap melodi yang tak tergantikan, tetap menjadi nada yang menenangkan di antara bisingnya tren sesaat.

Ramadan bukan hanya tentang kembali ke fitrah, tapi juga kembali pada musik yang sejati. Karena di balik denting gitar dan lirik mendalam, ada doa yang mengalun, ada pesan yang menyentuh, dan ada keabadian yang terus hidup.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme
Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember
Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita
Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan
Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid
Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Dimensi Gender Lagu Dangdut Pernah Diteliti Serius Akademisi Universitas California

Baca Lainnya

Sabtu, 6 September 2025 - 14:48 WIB

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus

Senin, 1 September 2025 - 22:49 WIB

Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:55 WIB

Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

TERBARU