Frensia.id- Penyakit Cacar monyet, sebuah penyakit yang saat ini lagi menggeparkan dunia kesehatan. Cacar ini menular, bersumber virus Orthopox dan merupakan zoonosis atau penyakit binatang yang sedang menyerang manusia.
Gejalanya hampir serupa dengan cacar. Secara klinis, cukup sulit cukup sulit. Untuk itu, perlu diagnostik laboratorium untuk mengidentifikasi dan memantau penyakit ini. Bahkan perlu pengembangan tes baru, untuk diagnosis agar lebih akurat dan cepat.
Pada penelitian berjudul, Human monkeypox” dijelaskan bahwa sebagian besar, kasus infeksi terjadi di Afrika Tengah. Penularannya susah diawasi, sebab daerah tersebut adalah pedesaan dengan infrastruktur yang terbatas menjadi tantangan.
Akan tetapi, ada strategi yang dilakukan untuk berupaya mengatasinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat dan sumber pendidikan yang berbasis data informasi yang diberikan kepada petugas kesehatan masyarakat.
Riset yang ditulis oleh Andrea M McCollum dan Inger K Damon tersebut merupakan studi epidemiologi kontemporer yang sangat dibutuhkan mengingat adanya penolakan terhadap vaksinasi cacar secara rutin oleh masyarakat di daerah itu.
Dalam temuannya, kedua periset ini menjelaskan bahwa memang terapi dan vaksin baru menawarkan harapan penularan selasai.
Akan tetapi, hasilnya tidak maksimal, mereka menganggap perlu penelitaian lanjutan untuk mengimplementasikan secara luas dan maksimal di daerah endemik.
Pada penurup penelitiannya, memberi rekomendasi. Bagi kedunya, diperlukan lebih banyak penelitian dalam bidang epidemiologi, ekologi, dan biologi virus di daerah endemik. Tujuannya untuk lebih memahami dan mencegah penularan infeksi kepada manusia.