Frensia.id – Suasana Auditorium Universitas Jember pada Kamis (4/9/2025), penuh sesak oleh ribuan jamaah perempuan Nahdliyah yang hadir di Pengajian Akbar bersama Ustazah Halimah Alaydrus dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara bertajuk “Resolusi Cinta: Membangun Bangsa dengan Cahaya Al Musthofa” itu sukses menghadirkan lebih dari 6.000 jamaah dari dalam maupun luar daerah.
Ketua panitia, Rifqi Qonita Hulwana, yang juga delegasi PC Fatayat NU Jember, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi memiliki makna mendalam bagi kaum perempuan.
“Setiap perempuan tidak perlu dalil untuk merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Karena jika bukan karena beliau, kita tidak akan bebas beraktivitas, tetap menjadi budak, bahkan jumlah perempuan tidak akan sebanyak ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Hulwana, Maulid Nabi adalah momentum untuk mengenang jasa Rasulullah yang telah mengangkat derajat perempuan.
“Di masa jahiliyah, bayi perempuan dianggap aib dan dibunuh. Kehadiran Nabi membawa cahaya perubahan sehingga perempuan mendapatkan hak dan martabatnya. Itulah sebabnya peringatan Maulid selalu istimewa bagi kami,” tambahnya.
Acara ini terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Jember dan Pondok Pesantren Al Inaroh Kemuning. Ustadzah Halimah Alaydrus hadir sebagai penceramah utama.
Sebelum beliau menyampaikan tausiyah, Ny. Hj. Mutmainnah memberikan kalam nasihat pembuka. Lantunan sholawat berkumandang khidmat sepanjang acara.
Antusiasme begitu tinggi hingga panitia harus menerapkan sistem pendaftaran gelombang.
Kuota 1.000 peserta per gelombang selalu habis dalam waktu sekitar dua jam. Bahkan, sekitar 3.000 calon peserta terpaksa ditolak karena kuota penuh.
Kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Ghyta Eka Puspita alias Ning Ghyta, turut menambah semarak. Ia disambut hangat oleh Ketua PC Fatayat NU Jember, Nurul Hidayah.
Ning Ghyta menyatakan dukungannya terhadap upaya membumikan sholawat di masyarakat.
“Kami memiliki misi yang sama dengan pemerintah kabupaten, yakni menghidupkan sholawat dengan pesan sederhana yang sudah familiar, ojo lali moco sholawat,” ucapnya.
Selain dihadiri kader Fatayat dan Muslimat NU, acara ini juga melibatkan akademisi, ibu nyai pesantren, tokoh pengusaha, hingga konten kreator.
Sejumlah brand lokal seperti Kedai Forrest, Ajeeba, Pitexku, Dira Cafe, CV. Sinar Jaya, Rikas Cosmetic, Personal Beauty, dan Nafas Collection turut memberikan dukungan.
Dengan antusiasme yang begitu besar, panitia berharap pemerintah daerah terus memberikan ruang bagi terselenggaranya acara keagamaan yang mampu memperkuat iman sekaligus mempererat persaudaraan umat.