Riwayat Ketua KPU Definitif, Mochammad Afifuddin, Tempuh Pendidikan Dasar 2 Kali dan Jadi Aktivis PMII

Riwayat Ketua KPU Definitif, Mochammad Afifuddin, Tempuh Pendidikan Dasar 2 Kali dan Jadi Aktivis PMII
Gambar Riwayat Ketua KPU Definitif, Mochammad Afifuddin, Tempuh Pendidikan Dasar 2 Kali dan Jadi Aktivis PMII (Sumber: Grafis/Imam)

Frensia.id- Riwayat pendidikan dan organisasi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) definitif cukup unik. Pernah tempuh pendidikan dasar dua kali dan saat kuliah juga masuk sebagai aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Mochammad Afifuddin resmi ditetapkan sebagai pengganti Hasyim As’ary yang dipecat karena kasus asusila, 28/07/2024.

Pemuda yang sebelumnya menjabat Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia ini, memiliki riwayat pendidikan yang unik. Ia lahir di desa Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo dan menempuh dua pendidikan tingkat dasar.

Bacaan Lainnya

Masa kecilnya, ia habiskan untuk belajar. Tak tanggung-tanggung, ia menempuh dua jenis pendidikan dasar yakini sekolah dasar (SD) dan sekaligus Madrasah Ibtidaiyah (MI). Waktu itu, SD masuk pagi hari, dan sorenya ia belajar di madrasah.  

Sosok yang lahir pada 1 Februari 1980 ini, sebenarnya juga merupakan seorang aktivis dan akademisi. Ia masuk tercatat dan tercatat sebagai lulusan Sarjana strata satu Jurusan Tafsir Hadits di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Lulus pada tahun 2004.

Tidak berhenti di situ, pada tahun 2007, ia berhasil menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu Komunikasi politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Saat menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah, pemuda yang lahir dari desa ini juga aktif di organisasi ekstra kampusnya. Ia masuk menjadi anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Syarif Hidayatullah.

Riwayatnya cukup mentereng. Ia tercatat pernah menjadi ketua Komisariat PMII UIN Syarif Hidayatullah. Bahkan beberapa tahun setelahnya, dirinya juga dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) PMII hingga terakhir, menjadi Bendahara Umumnya.

Bukan hanya di PMII saja, setelah menyelesaikan gelar magister,  ia juga pernah aktif dalam Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia UIN Syarif Hidayatullah. Jadi ia pernah sibuk mengkaji isu-isu terkait Islam dan demokrasi secara mendalam di organisasi tersebut.

Bahkan, setelah namanya juga masuk sebagai Sekretariat Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Rekam jejak ini yang membuktikan dirinya juga banyak pengalaman dalam penyelenggaraan pemilahan umum.

Apalagi, terhitung sejak tahun 2009 hingga 2011, ia juga aktif sebagai Manajer Riset di JPPR. Bahkan karena ketekunannya, tahun 2013, dirinya dipromosikan menjadi Koordinator Nasionalnya. Jabatannya ini terus berlangsung hingga tahun 2015.

Disamping berperan besar di JPPR, pada tahun 2015, aktivis PMII ini juga menjadi anggota Program Advisor untuk General Election Network for Disability Access. (*)