Orang yang sudah terkenal dengan alasan apapun, entah karena jasa dan kebaikannya ataupun karena kejahatan dan perbuatan-perbuatan yang dinilai melanggar tata nilai sosial, akan menarik untuk dibicarakan tidak hanya dari sisi ketenaran tersebut tetapi juga dari aspek-aspek kecil yang melingkari kehidupan kesehariannya.
Salah seorang pemikir besar yang terkenal dan mempunyai pengaruh yang patut untuk diperhitungkan karena ide briliannya adalah Immanuel Kant lahir pada 22 April 1724 di Königsberg, ibu kota Prussia Timur, wilayah Rusia.
Ia merupakan tokoh utama abad pencerahan, idenya tentang metafisika, epistemologi, etika dan estetika memberi pengaruh yang besar pada era sesudahnya. Hampir tidak ada pemikir pasca periodenya, yang tidak terpengaruh oleh gagasannya.
Selain ide-ide yang cemerlang, Kant juga mempunyai gaya hidup, sebagaimana menurut salah seorang pakar Kant, Fitzferald Kennedy Sitorus, “gaya hidup Kant menarik dibicarakan justru karena gaya hidupnya sangat tidak menarik”.
Barangkali hanya menarik untuk dibicarakan, tetapi menurut kebanyakan orang, sangat tidak menarik untuk diikuti. Kant mempunyai tata aturan yang ia buat untuk dirinya sendiri dengan sangat disiplin.
Hampir seluruh literatur yang membahas pemikirannya, akan mengawali dengan memaparkan gaya hidupnya yang mekanis ini.
Ia memulai harinya dengan bangun pada pukul 05.00 pagi, agar selalu tepat, maka ia memberi kewenangan kepada pembantunya, Martin Lampe seorang pensiunan tentara Prussia, untuk membangunkannya. 5 menit sebelum pukul 05.00, Lampe akan berdiri di depan pintu kamarnya, berteriak dengan nada militernya.
Ia lanjutkan dengan sarapan, cukup dua gelas teh hitam dan sebatang cerutu. Sehabis itu, ia akan menyiapkan materi kuliah-kuliahnya. Pukul 07.00 sampai 09.00, ia akan memberi kuliah. Pukul 09.00 sampai 12.45 berganti pakaian dengan pakaian rumah, mempersiapkan tulisan-tulisan dan membaca, setelah itu Kant akan berganti pakaian lagi untuk menyambut tamu-tamu makan siangnya.
Aturan untuk tamu-tamunya adalah harus lebih muda dari dirinya, agar diskusi hidup. Harus laki-laki dengan jumlah minimal tiga orang dan tidak boleh dari sembilan, demi efektifitasnya pembicaraan. Biasanya ia akan mengundang dari kalangan pejabat, dokter, profesor, pengusaha yang berpendidikan. Selama makan siang pembicaraan tidak diperkenankan tentang filsafat.
Kegiatan ini, akan berlangsung sampai pukul 16.00. setelah itu, ia akan melanjutkan aktivitasnya dengan jalan-jalan dan selalu sendirian, alasannya karena jalan-jalan merupakan kesempatannya untuk merenungkan ide filsafatnya dan apabila ada teman, maka mau tidak mau akan mengajaknya untuk bercakap-cakap, sedangkan menurutnya, apabila bercakap-cakap akan memberi kesempatan untuk bernapas dengan menggunakan mulut, yang mana hal tersebut tidak baik bagi kesehatan.
Rute yang ia tempuh untuk jalan-jalan tidak pernah berubah. Apabila sudah sampai di jembatan, maka dapat dipastikan bahwa saat tersebut sudah pukul 16.30.
Sepulangnya dari jalan-jalan, Kant akan akan mulai membaca buku-buku ringan. Tepat pada pukul 10.00 malam, ia harus kembali ke kamar tidurnya dan akan bangun kembali pada pukul 05.00, lalu mengulangi aktivitas yang sama seperti itu.
Para wanita banyak yang menyukainya, hal tersebut dikarenakan ia pintar. Ia mengerti cara menyenangkan hati wanita, salah satunya adalah dengan tidak membicarakan persoalan filsafat, cukup membahas tentang makanan, masak-memasak dan rumah tangga. Ia juga pernah jatuh cinta dengan seorang wanita yang bernama Luise Fritz.
Kant tidak pernah menikah, meskipun pernah sekali ia hampir menikah, tetapi dibatalkan. Karena pernikahan akan membatalkan seluruh aturan-aturan dalam hidupnya tersebut.
Hidupnya, barangkali menurut minat banyak orang, sangat membosankan. Tidak ada hal apapun yang ia lakukan selain untuk berpikir.