Frensia.id — Kolaborasi antara Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kaliwates dan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember membuahkan hasil menggembirakan. Senin (5/8), di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember, lahirlah Duta Griya Moderasi Beragama yang secara resmi dikukuhkan dengan pembacaan Trilogi Ikrar Moderasi Beragama oleh Rektor UIN KHAS, Prof. Hepni, S.Ag., M.M., CPEM.
Momen sakral ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan penguatan moderasi lintas agama yang telah berlangsung lebih dari satu bulan. Di hadapan para tokoh agama, penyuluh, akademisi, dan komunitas lintas iman, Prof. Hepni menegaskan pentingnya ikrar ini sebagai tonggak awal gerakan bersama menghadapi tantangan zaman.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini merupakan awal untuk bersama-sama menggapai kedamaian,” tegasnya, usai memimpin ikrar yang diikuti para tokoh Muslim dan Kristen dari berbagai komunitas.
Kegiatan ini juga menandai peluncuran resmi Duta Griya Moderasi Beragama, yang merupakan inisiatif strategis untuk menyemai nilai-nilai moderasi di tengah masyarakat perkotaan. Menurut Dr. Shoni Rahmatullah Amrozi, M.Pd.I, Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN KHAS, pemilihan bulan Agustus sebagai momen peluncuran memiliki makna simbolik yang kuat.
“Hari ini komunitas lintas agama bukan sekadar urusan negara, melainkan panggilan untuk bersama memikirkan bangsa,” ungkapnya penuh semangat.
Sementara itu, Dr. Zainal Abidin, M.S.I., Kepala LPPM UIN KHAS Jember, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan lanjutan dari program moderasi sebelumnya yang kini difokuskan pada ranah perkotaan, sebagaimana dimaknai dalam istilah “griya”.
“Kita akan menyusun roadmap ke depan dengan fokus pada tiga bidang utama: ecotheology, kemanusiaan, dan kebangsaan,” jelasnya.
Kepala KUA Kaliwates, M. Saiful Hadi, S.H., M.Sy., menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya pembentukan duta ini, yang merupakan hasil dari proses panjang berbasis dialog dan aksi sosial bersama.
“Alhamdulillah, semua kegiatan berjalan lancar dan berpuncak pada hari ini. Ini bukan tidak hanya seremonial, tapi awal gerakan nyata komunitas lintas agama untuk jadi duta moderasi di perkotaan,” ucapnya.
Para duta yang berikrar hari itu berasal dari lintas iman dan profesi — mulai dari cendekiawan Muslim dan Kristen, Penyuluh Agama Islam dan Kristen, tokoh masjid dari Perum Dharma Alam, Griya Mangli, Queen Gardania, hingga jemaat GKI Jember.
Acara diakhir dengan penandatangan komitmen bersama oleh perwakilan seluruh komunitas dan penanaman pohon sebagai simbol perlawanan