Frensia.Id- PT Argopuro Karya Kencana Utama (AKKU) memberikan tanggapan mengenai rekayasa lalu lintas berupa penutupan Simpang Empat Argopuro yang diberlakukan mulai 4 Juli 2025. Pasalnya, pihak perusahaan yang berkegiatan di sekitar kawasan tersebut menilai simpang ini memiliki banyak fungsi strategis yang selama ini dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Simpang Empat Argopuro ini, telah difungsikan sejak sekitar tahun 2014. Simpang Empat juga memberikan kemudahan akses ke berbagai lokasi seperti permukiman, sekolah, sentra ekonomi, serta perkantoran,” kata Pengelola Lingkungan Estate, Andy Kurniawan, Jum’at (04/07/2025).
Selain itu, kata dia, jalur ini juga kerap menjadi alternatif utama menuju pusat kota Jember melalui Jalan Imam Bonjol. Terutama saat digelarnya event besar seperti pawai budaya, karnaval, maupun kegiatan tahunan seperti Tajemra yang biasanya menutup Jalan Gajahmada.
Menurutnya, penutupan simpang empat Argopuro ini dikhawatirkan akan menimbulkan dampak bagi kelancaran mobilitas masyarakat. Apalagi, kata dia, uji coba penutupan dilakukan pada saat masa liburan, bukan pada saat hari aktif sekolah.
“Rekayasa lalu lintas memang kewenangan Pemerintah Daerahh, tapi kami menyarankan agar uji coba rekayasa ini dilakukan pada masa aktif sekolah agar bisa melihat kondisi riil di lapangan,” ujarnya.
Selain itu, pihak perusahaan juga mendorong masyarakat untuk turut menyampaikan aspirasi alias keluhannya melalui kanal-kanal resmi pemerintah. Baik yang dikelola pemerintah maupun komunitas, seperti Wadul Gus’e, media sosial Dishub dan kepolisian, serta forum-forum informasi lokal.
“Kami berharap simpang empat tetap ada tapi kami yakin pemerintah daerah lebih memahami, agar setiap kebijakannya memberikan manfaat secara luas kepada masyarakat,” tandasnya.