Tether dengan 50 Orang Berhasil Salip Keuntungan BlackRock Meski Miliki 19.800 Karyawan

Tether ungguli keuntungan BlacRock - Discord/Academicrypto

Frensia.id – Tether Limited, perusahaan penyedia stablecoin terbesar di dunia, tahun lalu berhasil mencatat keuntungan US$6,2 miliar atau setara Rp93 triliun. 

Dikutip dari saluran investasi Akademi Crypto, angka ini 12% lebih besar dibandingkan BlackRock, perusahaan manajer investasi dunia, sebesar US$5,5 miliar atau setara Rp83 triliun.

Menariknya, keuntungan sebesar itu diperoleh dari total asset under management (AUM) atau total dana kelolaan sebesar US$119 miliar. 

Bacaan Lainnya

Artinya, Tether berhasil membukukan keuntungan 5% dari total dana kelolaannya dengan total karyawan yang diperkirakan hanya sebanyak 50 orang.

Di lain sisi, BlackRock yang sudah berdiri sejak 1988 ‘hanya’ menghasilkan 0,05% dari total dana kelolaannya. 

Padahal, jumlah karyawan BlackRock diketahui mencapai belasan ribu orang di seluruh dunia, atau tepatnya 19.800 karyawan.

Yang membedakan keduanya, Tether memperoleh sebagian besar keuntungan dari bunga simpanan seperti Obligasi Pemerintah AS untuk mendukung stablecoin, Tether (USDT). 

Dengan demikian, jika suku bunga mengalami kenaikan seperti saat ini maka Tether turut kecipratan untungnya.

Sementara BlackRock mengandalkan biaya manajemen aset yang berkisar 0,1%-1%. 

Walau BlackRock mengelola dana yang cukup besar, namun biaya pemeliharaan dan operasional aset tersebut dinilai cukup tinggi sehingga menghasilkan profit yang ‘sedikit’.

Sebagai informasi, tahun ini belum usai namun Tether sudah melaporkan keuntungan pada sebesar US$5,2 miliar pada Juli lalu.  (*)