Uniknya Takbiran Non Muslim Di Narmada, Berikut Kata Peneliti

Jumat, 12 April 2024 - 06:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Frensi.id, Takbiran Non Muslim (Sumber; Freepik dan Pngtree)

Ilustrasi Frensi.id, Takbiran Non Muslim (Sumber; Freepik dan Pngtree)

Frensia.id- Ada fakta unik dalam parade takbiran yang dilakukan oleh Masyarakat Lombok Timur. Tradisi tidak hanya dilakukan oleh muslim saja, namun juga bersama-sama dilaksanakan dengan mereka yang tidak beragama Islam.

Muhammad Iwan Fitriani, seorang akademisi dari Universitas Islam Negeri Mataram melakukan penelitian berjudul, “Pengelolaan Kerukunan Antar Umat Beragama Melalui Peran Kepemimpinan Multikultural”, Penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Keislaman pada tahun  tanggal 16/10/2023.

Iwan dalam riset tersebut menjelaskan bahwa partisipasi umat Hindu dalam “parade takbiran” di Kecamatan Lembuak-Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, merupakan fenomena menarik yang mencerminkan dialog antaragama dan semangat multikulturalisme yang menghargai keberagaman dalam masyarakat Indonesia.

Meskipun Hindu dan Islam memiliki konsep dan ritual agama yang berbeda, partisipasi aktif umat Hindu dalam tradisi menyambut Hari Raya Idul Fitri menunjukkan toleransi, saling menghormati, dan semangat untuk merayakan keberagaman.

Baca Juga :  Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Menurutnya, tradisi demikian yang dilakukan oleh umat Hindu di daerah tersebut menjadi contoh konkret dari prinsip multikulturalisme yang dijaga dan dipelihara oleh masyarakat Indonesia.

 Berikut adalah beberapa hal yang dapat dikaji lebih lanjut terkait fenomena ini,

Takbir Dialog Antaragama

Partisipasi umat Hindu dalam tradisi Islam menunjukkan adanya dialog antaragama yang positif dan inklusif. Hal ini mencerminkan sikap saling menghargai dan toleransi antarumat beragama, yang menjadi landasan penting bagi kerukunan dan keberagaman di Indonesia.

Tradisi Respek Pada Agama Lain

Partisipasi umat Hindu dalam “parade takbiran” menunjukkan penghargaan terhadap tradisi dan kepercayaan agama Islam. Meskipun berbeda keyakinan, umat Hindu menghormati dan mendukung perayaan Hari Raya Idul Fitri sebagai bagian dari pluralisme agama yang ada di Indonesia. Manifestasi Multikulturalisme: Fenomena ini dapat dianggap sebagai puncak dari multikulturalisme, seperti yang dikemukakan pakar sebelumnya.

Merayakan keberagaman bukan hanya sekadar mengakui perbedaan, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dan saling mendukung antarumat beragama dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan keagamaan.

Baca Juga :  Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Takbir Sebagai Pemersatu

Partisipasi umat Hindu dalam “parade takbiran” juga menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan solidaritas antarumat beragama di Indonesia. Momen ini mengajarkan nilai-nilai kerukunan dan memperkuat ikatan sosial di tengah keragaman budaya dan agama yang ada.

Fakta unik yang telah dijelaskan di atas, memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana masyarakat Indonesia mampu menjaga harmoni antaragama dan merayakan keberagaman sebagai aset berharga. Semangat dialog antaragama dan multikulturalisme yang tercermin dalam partisipasi umat Hindu dalam tradisi Islam merupakan langkah positif menuju masyarakat yang inklusif, saling menghargai, dan bersatu dalam keberagaman.

Hal ini juga memberikan harapan bagi pembangunan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan toleransi di Indonesia. (.)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri
Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo
Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Resmi Ditutup! Gubernur Khofifah Sebut Acara MTQ XXXXI Jatim di Jember Terbaik Sepanjang Sejarah
Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Baca Lainnya

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Senin, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

Sabtu, 20 September 2025 - 14:25 WIB

Resmi Ditutup! Gubernur Khofifah Sebut Acara MTQ XXXXI Jatim di Jember Terbaik Sepanjang Sejarah

TERBARU

Ilustrasi Kiai dalam cover Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia 2 Karya KH. A. Aziz Masyhuri Terbitan Diva Press

Kolomiah

Kiai, Amplop dan Keikhlasan Tak Terhitung

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:59 WIB

Kolomiah

Sesat Nalar Netizen atas Pesantren

Jumat, 17 Okt 2025 - 15:37 WIB