Untuk Hari Buku Sedunia! Berikut Dua Buku Yang Mengisahkan Buku!

Rabu, 24 April 2024 - 04:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Hari Buku Sedunia (Back Sources; Freepik)

Ilustrasi Hari Buku Sedunia (Back Sources; Freepik)

Frensia.id- Pada tanggal 23 April Kemarin, diperingati menjadi hari buku dan hak cipta sedunia. Perayaan ini dipelopori oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Oraganization (UNESCO) pertama kali pada tanggal 23 April tahun 1995 di Paris. Pada momen ini UNESCO mewakili tiga sektor industri buku, penerbit, penjual dan perpustakaan.

Sebagaimana dilansir dari website UNESCO.org, tanggal 23 April menjadi simbolisme dalam sastra dunia. Pada tanggal tersebut meninggal beberapa penulis terkemuka, William Shakespeare, Miguel De Cervantes dan Inca Garcilaso de la Vega.

Peringatan ini ini adalah upaya untuk mendorong kepada semua orang untuk mengakses buku. Sebagaimana kata pepatah “buku adalah jendela dunia” yang menghubungkan antara masa silam dengan masa sekarang dan jalan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan dengan membaca dan memahami konteks yang termuat dalam konsep yang telah terdokumentasikan ke dalam buku.

Bagi para pecinta buku, mengetahui pada tanggal 23 April merupakan hari peringatan buku dan hak cipta sedunia jelaslah tidak cukup. Melainkan harus dengan menambah wawasan tentang khazanah buku mulai dari era klasik hingga yang baru-baru ini terbit.

Selain itu, tidak pas kiranya bagi pecinta buku, apabila tidak mengetahui dua buku yang disajikan dalam bentuk novel dimana membahas tentang buku.

Berikut dua novel yang bertemakan tentang pergulatan tokoh utamanya bersama buku-buku dan segala hiruk-pikuknya.

Baca Juga :  Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

Rumah Kertas

Buku ini ditulis oleh seorang penulis Argentina bernama Carlos Maria Dominguez. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ronny Agustinus. Buku yang cukup tipis ini, berjumlah 76 halaman, memuat petualangan tokoh utamanya yang disebut dalam karakter orang pertama (Aku). Cerita dimulai saat seorang profesor sastra di universitas Cambridge tewas ditabrak mobil saat membaca buku.

Rekannya (si Aku) mendapati sebuah buku aneh dikirim ke alamat profesor tersebut tanpa sempat ia terima: sebuah terjemahan berbahasa Spanyol dari karya Joseph Conrad yang dipenuhi serpihan-serpihan semen kering dan dikirim dengan cap pos Uruguay.  

Kejadian tersebut menjadi awal mula petualangan si Aku berdasarkan kiriman buku aneh tersebut memasuki semesta dunia buku dan pecintanya dengan segala atribut dan pengalamannya bersama buku-buku yan g dikoleksi.

Dominguez tidak hanya sekedar bercerita tentang buku, beberapa kali ia turut memberikan  perhatiannya dalam bentuk kritik terhadap dunia kepenulisan, diantaranya adalah mengenai upaya tenar yang dilakukan oleh penulis dengan mengupayakan popularitas bukunya sedangkan isi yang dimuat tidak cukup subtansial untuk kemudian menjadi penting kiranya di diskusikan secara ketat.

“beberapa orang teman memberiku novel-novel yang baru mereka terbitkan, tapi cuma sedikit yang mempercakapkannya. Memimilih penerbit-penerbit kecil yang memperlakukan naskahmu dengan sungguh-sungguh, atau bersinar terang selama sebulan dengan penerbit besar dari Spanyol lantas lenyap bak bintang jatuh dari deretan buku baru. Ada bintang-bintang menyilaukan di peta sastra, orang-orang yang jadi kaya raya dalam semalam berkat buku-buku payah, yang dipromosikan habis-habisan oleh penerbitnya, di suplemen-suplemen koran, melalui pemasaran, anugerah-anugerah sastra, film-film cakadut, dan kaca pajang toko-toko buku yang perlu dibayar demi ruang untuk tampil menonjol”.

The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken

Buku ini ditulis oleh dua orang, pertama Jostein Garder asal Norwegia penulis best seller dunia sophie dan Klaus Hagerup. Novel dengan tebal 284 ini mempunyai judul asli Bibbi Bokkens Magische Bibliothek, pertama kali terbit pada tahun 1993. Sama halnya dengan novel sebelumnya, yang mengangkat dunia perbukuan, dalam novel ini pembaca juga diajak untuk mengarungi segala yang berkaitan dengan buku serta serba-serbinya bersama dua tokoh fiksi bernama Berit dan Nils dalam menguak rahasia perpustakaan ajaib milik Bibbi Bokken.

Tidak jauh berbeda dengan karya Garder yang lain, karya yang satu ini juga bergaya ala-ala detektif yang mencoba untuk memecahkan sebuah rahasia, yaitu: penyelidikan terhadap Bibbi Bokken. Novel ini dibagi ke dalam dua bab, pertama bertajuk Buku Surat dan kedua bertajuk perpustakaan ajaib Bibbi Bokken.

Berkaitan dengan tema utama, ialah perbukuan, novel ini juga menceritakan literasi dan perpustakaan, sistem pengelompokan di perpustakaan, asal mula mesin percetakan, perpustakaan menarik di negara Norwegia dan lain sebagainya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan
Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru
Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer
Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi
Dituding Adanya Pungutan Pada Sekolah di Jember, Begini Tanggapan MKKS SMK Swasta Kabupaten Jember

Baca Lainnya

Selasa, 15 April 2025 - 21:54 WIB

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan

Sabtu, 5 April 2025 - 17:32 WIB

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Senin, 24 Maret 2025 - 20:45 WIB

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:15 WIB

Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

TERBARU

Opinia

Meluruskan Makna Kemanusiaan

Jumat, 18 Apr 2025 - 06:34 WIB

Kolomiah

Belajar dari Arsenal dan Real Madrid: Part II

Kamis, 17 Apr 2025 - 12:29 WIB