Vidi Aldiano Akui Sempat Agnostik dalam Beragama, Sakit Adalah Momentum yang Menjadikannya Merasa Adanya Eksistensi Tuhan

Sabtu, 16 Maret 2024 - 20:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar sumber tangkapan layar podcast

Ilustrasi gambar sumber tangkapan layar podcast "Login" channel YouTube Deddy Corbuzier

Frensia.id – Dahulu Vidi Aldiano sempat berpandangan agnostik terhadap hakikat kebenaran Tuhan dalam agamanya. Meskipun ia beragama Islam sejak kecil, tapi dari dulu Vidi Aldiano tidak benar-benar menyakini tentang kebutuhannya dalam beragama.

Vidi Aldiano mengakui bahwa keyakinan beragamanya baru-baru ini ia akui. Sebelumnya Vidi bahkan berpandangan agnostik, hal ini diakui Vidi dalam acara podcast “login” dan “podhub” dalam channel YouTube Deddy Corbuzier.

Sejak kecil ia melakukan ritual ibadah dalam agama Islam hanya karena takut. Misalnya seperti ibadah shalat, ia melaksanakannya hanya karena takut akan punishment dan takut dimarahi orang tuanya.

Vidi Aldiano kahir dari keluarga yang sangat kental dalam beragama terutama ibunya. Sejak kecil ia selalu dibangunkan untuk shalat subuh oleh ibunya. Dan saat dibangunin untuk shalat oleh ibunya, Vidi selalu terpaksa untuk bangun karena takut. Sehingga ibadah shalat yang Vidi laksanakan hanya berdasarkan keterpaksaan dan ketakutan. Lantas kalau tidak shalat mama Vidi akan sedih, sehingga shalat yang dilakukan Vidi Aldiano karena mamanya, bukan karena Tuhan.

Baca Juga :  Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Perjalanan spiritual Vidi Aldiano kemudian berlanjut saat ia kuliah di luar negeri. Pada saat kuliah di luar negeri, Vidi memulai perjalanan pencariannya terhadap Tuhan.

Rasa keingintahuannya terhadap hakikat Tuhan dan spiritualitasnya membuat Vidi membaca banyak literatur tentang religius. Saat kuliah di luar negeri, Vidi bertemu dengan berbagai macam kepercayaan tentang ketuhanan, ada juga orang yang ditemuinya, hanya percaya pada kekuatan yang besar.

Semakin Vidi mencari tahu tentang hakikat Tuhan, malah rasanya hanya semakin ia jauh dari apa yang dicari. Vidi mengakui bahwa ia semakin jauh dari agama Islam, karena ia hanya memenuhi kehausannya tentang ketuhanan secara logika akal, bukan memenuhi hatinya. Hal ini berjalan dalam waktu yang panjang dan membuat Vidi akhirnya berpandangan agnostik.

Dilalah suatu ketika Vidi divonis sakit dan harus menjalani pengobatan. Momentum sakit yang membuat hati Vidi Aldiano bertaut dan terkoneksi dengan Tuhan. Momentum ini yang mengawali hidup baru Vidi sampai berada di dunia industri entertainment lagi, termasuk di acara login.

Baca Juga :  Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid

Saat Vidi sakit, berada di Singapura untuk melakukan operasi pengangkatan ginjalnya, Vidi Aldiano merasa butuh akan tuntunan Tuhan. Vidi bingung, karena ia merasa butuh berkomunikasi dengan cara Islam. Karena selama ini ia menjalani hidup hanya sebatas mengejar karir dan kekayaan harta dunia saja, tetapi hatinya tidak diisi dengan apa yang ia butuhkan. Hal ini membuat Vidi menjalani hidup dengan tidak bahagia.

Vidi merasa beruntung Tuhan memberi sakit yang membuat satu momentum yang merubah hidupnya. Kebutuhan akan berkomunikasi akan Tuhan sehingga Vidi mendirikan shalat ashar. Vidi merasa tenang dan merasa dipeluk saat melaksanakan shalat ashar. Baru kali ini ia merasakan kenikmatan dan kekhusyukan dalam shalat.

Vidi tidak merasa sakitnya merupakan cobaan. Bahkan Vidi bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan karena memberikan sakit yang bisa membuat perubahan dalam hidupnya.Saat menyampaikan perjalanan spiritualnya dan pengalaman keagamaannya di podcast “login” Vidi sampai meneteskan air mata.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme
Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember
Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita
Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan
Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid
Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Baca Lainnya

Sabtu, 6 September 2025 - 14:48 WIB

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus

Senin, 1 September 2025 - 22:49 WIB

Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:55 WIB

Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

TERBARU