Frensia.id – Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara Federasi Rusia menyoroti dampak panjang dari upaya Amerika Serikat dalam mempertahankan hegemoninya terhadap Yugoslavia dan negara-negara lain.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi internasional bertajuk “Konsekuensi Jangka Panjang Pengeboman Yugoslavia bagi Masyarakat Serbia dan Pembentukan Dunia Multipolar,” yang diselenggarakan di Pusat Sains dan Kebudayaan Rusia (RCSC) di Beograd pada tanggal 12 November 2024.
Dalam pidatonya, Volodin menekankan bahwa keinginan Amerika Serikat untuk mengendalikan negara-negara lain melalui kekuatan militer telah membawa banyak masalah bagi masyarakat internasional.
Ia menyebut bahwa intervensi militer AS tidak hanya terjadi di Yugoslavia, tetapi juga di Libya, Irak, Afghanistan, dan sejumlah negara lain yang menjadi sasaran agresi.
“Semuanya dimulai dari Yugoslavia, ketika NATO melancarkan pengeboman terhadap Beograd yang damai,” ujar Vyacheslav Volodin pada 12/11/2024.
Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut menjadi preseden buruk bagi intervensi militer di masa-masa berikutnya.
“Negara-negara, terutama negara-negara Uni Eropa, perlu memahami bahwa ketika mereka mengizinkan pengeboman Yugoslavia, mereka secara tidak langsung merestui penghancuran negara-negara lain yang memiliki budaya, tradisi, dan identitas khas mereka sendiri,” tambahnya.
Volodin mengajak peserta konferensi untuk memberikan penilaian objektif terhadap peristiwa yang terjadi 25 tahun lalu tersebut.
Ia berharap diskusi yang terbuka dan pengembangan solusi yang efektif dapat muncul dari konferensi ini, demi mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.
“Tragedi yang terjadi di Yugoslavia pada tahun 1999, dan kemudian di negara-negara lain, harus menjadi pembelajaran penting. Kita harus berupaya keras untuk memastikan hal serupa tidak akan terjadi lagi,” tegasnya.
Konferensi ini dihadiri oleh akademisi, diplomat, dan pakar hubungan internasional yang berkomitmen untuk mengkaji kembali dampak dari pengeboman Yugoslavia pada 1999.
Diskusi diharapkan mampu menghasilkan pemahaman baru dalam konteks dunia multipolar, serta menjawab tantangan atas dominasi kekuatan besar yang mengancam stabilitas dan kedaulatan negara-negara kecil.
Melalui forum ini, Rusia kembali menegaskan posisinya dalam mendorong pembentukan dunia multipolar yang lebih adil, di mana setiap negara memiliki hak yang setara dalam menentukan masa depannya tanpa intervensi kekuatan eksternal.