Wisata Kampung Kerapu Situbondo, Diklaim Miliki Tutupan Karang Yang Masih Baik

Senin, 22 Juli 2024 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Wisata Kampung Kerapu Situbondo, Diklaim Miliki Tutupan Karang Yang Masih Baik rsigitdim (Sumber; Canva dan Instagram @rsigitdim)

Gambar Wisata Kampung Kerapu Situbondo, Diklaim Miliki Tutupan Karang Yang Masih Baik rsigitdim (Sumber; Canva dan Instagram @rsigitdim)

Frensia.id- Wisata Kampung Kerapu Situbondo dianggap memiliki ekosistem terumbu karang sedang dengan tutupan yang masih baik. Kondisi demikian diperkuat oleh hasil riset sejumlah akademisi ilmu kelautan.

Kelompok peneliti berkolaborasi untuk mengetahui kondisi terumbu karang di pantai Kampung Kerapu Situbondo. Mereka adalah Ardelia Humaimah Denatri, Yahya Abdillah Al Hanif, Dewi Fortuna Nurama dan Saiful Bahri yang berasal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang berkolaborasi dengan Marita Ika Joesidawati dari Universitas Ronggolawe.

Hasil penelitian mereka telah disusun dalam bentuk jurnal. Pada tahun 2022 silam, dipublikasi dalam Journal of Marine Resarch.

Banyak hal yang diungkap oleh mereka. Mulai dari ekosistem, tutupan karang hingga kondisi ikan karang pada tempat yang disebut-sebut sebagai aset terbesar pantai wisata beru kabupaten Situbondo ini.

Baca Juga :  Targetkan Satu Miliar Pohon Kelapa Dalam Sepuluh Tahun, RAKESA Siap Berkebun Satu Juta Kelapa di Tahun 2025

Bahkan tim peneliti yang sama berasal dari ilmu kelautan ini juga memberikan saran pada semua pihak. Utamanya, pada pengelolanya.

Dalam temuannya, mereka mengungkap kondisi tutupan karang di pantai tersebut masih berada pada kondisi baik. Ada beberapa yang rusak, disebabkan ulah manusianya.

Namun secara keseluruhan, dari semuda titik observasi dan data, kondisinya relatif baik. Untuk itu perlu terus dilestarikan.  

Begitu pun kondisi karang dan ikan karangnya, berada pada kondisi sedang. Artinya, situasi tersebut dianggap berada pada level sedang-hingga baik. Pada level demikian, menunjukkan tidak adanya perselisihan antara ekosistem komunitas karang dan ikan karangnya.

Meskipun berada pada kondisi yang baik, tentu masih membutuhkan strategi agar ekosistemnya terus berkembang. Untuk itu, Ardelia, dan rekan-rekannya juga menyusun saran untuk dipertimbangkan ke depannya.

Baca Juga :  Balad Grup Jalin Kerja Sama Perikanan Budidaya dengan Tiga Negara, Buka 500 Ribu Lapangan Kerja

Menurut mereka, perlu adanya pengelolaan yang berbasis pada kondisi ekosistem karang. Upayakan program yang dilakukan juga mengikut sertakan masyarakat.

Selain itu, juga perlu menjamin adanya pemberdayaan masyarakat pesisir. Pasalnya, komunitas yang paling dekat pada ekosistem karang adalah mereka. Perannya tentu sangat dibutuhkan untuk melaksanakan program penguatan ekosistem terumbu karang.

Hal paling wajib ada, juga berkaitan dengan komitmen dan dukungan finansialnya. Hal demikian ini perlu dukungan dari pemerintah, baik regional hingga pusat.

Dengan implementasi rekomendasi-rekomendasi tersebut, diharapkan ekosistem terumbu karang di Pantai Wisata Kampung Kerapu dapat terkelola dengan baik, memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat setempat, serta tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri
Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi
Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi
Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember
Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember
Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri
Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya
Megawati Ungkap Alasannya Gabung Petrokimia Gresik Setelah Tinggalkan Red Spark

Baca Lainnya

Jumat, 25 April 2025 - 17:27 WIB

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri

Jumat, 25 April 2025 - 17:19 WIB

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Selasa, 22 April 2025 - 17:49 WIB

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Selasa, 22 April 2025 - 13:17 WIB

Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember

Senin, 21 April 2025 - 22:30 WIB

Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB