Yang Tidak Kuliah, Lebih Banyak Lelaki

Tuesday, 20 February 2024 - 05:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, sumber; Freepik

Ilustrasi, sumber; Freepik

Frensia- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perbandingan angka pertisipasi lelaki dan perempuan. Hasil ternyata lambat laun, lebih banyak lelaki yang tidak melanjutkan pendidikannya.

BPS mepublikasi data pendidikan pada tahun 2023 kemarin. Yang unik, ternyata lelaki paling rentan tidak ikut bepartisipasi dalam pendidikan. Mereka banyak memilih untuk tidak melanjutkan studinya.

Angka Partisipasi Murni (APM) lelaki dan perempuan di bangku Sekolah dasar, hampir setara. Bahkan lebih 0,04 persen. APM lelaki 97,91 persen sedangkan perempuam 97,87 persen. Jadi yang bersekolah SD, lebih besar lelaki.

Selanjutnya, pada tingkat SMP, APM lelaki menurun. Angkanya berubah menjadi 81.18 persen dan perempuan 81,53 persen. Di jenjang ini, lelaki mulai kalah 0,35 persen.

Baca Juga :  Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte

Pada jenjang SMA, perbandinganya tambah membesar. APM lelaki terus menurun menjadi 60,69 persen. Sedang perempuan juga menurun, namu tetap lebih tinggi dari lelaki. APM perempuan senilai 64,45 persen. Kekalahan APM lelaki sekitar 3,76 persen.

Tidak cukup berhenti di data itu, pada jenjang pendidikan tinggi, APM lelaki semakin kalah besar. Lelaki yang lanjut kuliah berkisar 19,59 persen, sedangkan perempuan masih 23,93 persen. Artinya, semakin lebar jarak kekalahannya, yakni 4,34 persen APM lelaki dari perempuan.

Baca Juga :  IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Kelalahan lelaki dari perempuan tampaknya disebabkan oleh banyak faktor. Menurut laporan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014, secara umum, perempuan cenderung memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi dalam menyelesaikan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Faktor ini disebabkan oleh seleksi yang ketat terhadap perempuan yang sudah berada di lingkungan sekolah, sehingga mereka memiliki kemampuan yang lebih baik untuk bertahan di dunia pendidikan.

Sedangkan APM lelaki rendah, karena mereka lebih cenderung meninggalkan pendidikan untuk mencari pekerjaan. Terus terjadi sesuai atau searah dengan usia mereka. Semakin tua, semakin butuh kerja.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kejari Geledah Sekolah di Jember Usut Dugaan Korupsi BOS
Review Film Dokumenter KH Achmad Siddiq, Telaah Kiprah Perjuangan dan Pemikir Moderasi Beragama
​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember
Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte
Langkah Kolaborasi Indonesia Gandeng BRI Hidupkan Semangat Membaca di Maluku Tengah
Direktur Pascasarjana UNIIB Banyuwangi Kaji Peranan Alumni UIN KHAS Jember di Masyarakat, Ini Hasilnya!
Tag :

Baca Lainnya

Friday, 12 December 2025 - 21:46 WIB

Kejari Geledah Sekolah di Jember Usut Dugaan Korupsi BOS

Sunday, 7 December 2025 - 22:23 WIB

Review Film Dokumenter KH Achmad Siddiq, Telaah Kiprah Perjuangan dan Pemikir Moderasi Beragama

Sunday, 7 December 2025 - 21:01 WIB

​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa

Sunday, 7 December 2025 - 20:06 WIB

Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan

Wednesday, 3 December 2025 - 22:43 WIB

Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember

TERBARU

Foto: Frensia/Tangkapan layar.

Regionalia

Salah Paham Berujung Pemobil Dikejar Debt Collector di Jember

Saturday, 13 Dec 2025 - 12:00 WIB