‘Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan’, Buku Kritikus Media Karya Rusdi Mathari

Selasa, 10 Desember 2024 - 04:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Buku karya Rusdi Mathari : Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan

Buku karya Rusdi Mathari : Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan

Frensia.id – Buku “Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan” karya Rusdi Mathari adalah sebuah karya yang mendalam dan reflektif tentang dunia jurnalistik. 

Buku ini, yang diterbitkan oleh Buku Mojok pada tahun 2018, terdiri dari 258 halaman dan merekam pemikiran dan pengalaman Rusdi Mathari selama lebih dari 25 tahun dalam dunia jurnalistik.

Buku ini dibuka dengan kata pengantar yang manis dari anak Rusdi, Voja Alfatih, yang menceritakan bagaimana ia dipaksa membaca tulisan ayahnya. 

Voja juga menulis nasihat almarhum ayahnya yang telah membebaskannya untuk menempuh jalan karier apa pun, selama tidak menjadi wartawan, sebuah “plot twist” yang mungkin mengagetkan pembaca, tetapi tidak bagi mereka yang sudah tahu seperti apa karier seorang wartawan.

Buku ini terbagi menjadi beberapa bab, dengan bab pertama berjudul “Menjadi Pewarta” yang menceritakan banyak kejadian di masa lampau. Bab ini membantu pembaca memahami mengapa buku ini diberi judul “Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan”, karena pada praktiknya tidak ada satu berita pun yang lahir tanpa campur tangan pemilik modal yang menggerakkan usaha media. 

Baca Juga :  Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Beberapa esai dalam bab ini, seperti esai tentang pendiri Kompas Grup, Jakob Oetama, dan esai tentang jurnalisme warga, sangat mencuri perhatian.

Bab kedua merekam berbagai jenis borok wartawan dan dunia jurnalistik. Salah satu esai yang menarik adalah “Wartawan dan Kebohongan”, yang mengisahkan kebohongan seorang wartawan The Washington Post yang menghebohkan seluruh kota akibat cerita fiktifnya. 

Esai ini mengingatkan pada episode kartun SpongeBob yang berjudul “The Krabby Kronicle” yang menarasikan keserakahan Tuan Krab untuk meraup untung lebih dari media yang dibangunnya.

Secara keseluruhan, “Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan” adalah sebuah kritik tajam terhadap media dan jurnalisme yang dihadirkan dengan gaya bercerita yang ringan namun mendalam. 

Buku ini tidak hanya memberikan wawasan tentang dunia jurnalistik, tetapi juga mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang peran media dan jurnalis dalam masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

Rusdi Mathari, dengan pengalamannya yang luas, tidak segan melontarkan kritik tajam terhadap kondisi media saat ini, mengajak pembaca untuk merenungkan masa lalu dan masa depan jurnalisme.

Buku ini juga mencerminkan perjalanan karier Rusdi Mathari yang penuh dengan kepahitan dan tantangan. Selama 25 tahun, ia mengalami banyak hal yang membuatnya mengutuk profesinya beberapa kali, namun cinta terhadap jurnalisme tetap membara dalam dirinya. 

Pengalaman ini disampaikan dengan sangat atraktif, sehingga pembaca dapat merasakan langsung dinamika dan kompleksitas dunia jurnalistik.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, “Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan” adalah sebuah karya yang penting untuk dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan dunia media dan jurnalisme. 

Buku ini tidak hanya memberikan kritik, tetapi juga memberikan harapan dan inspirasi bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia jurnalistik, agar mereka dapat belajar dari pengalaman dan refleksi yang disampaikan oleh Rusdi Mathari. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji
Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo
Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi

Baca Lainnya

Jumat, 26 September 2025 - 16:24 WIB

Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik

Rabu, 17 September 2025 - 16:54 WIB

Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Senin, 15 September 2025 - 21:17 WIB

Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Selasa, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

Selasa, 2 September 2025 - 11:13 WIB

Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak

TERBARU

Gambar Tanggapan DPC PKB Jember Soal Surat Wabup Djoko Susanto ke KPK (Sumber: Istimewa)

Regionalia

Tanggapan DPC PKB Jember Soal Surat Wabup Djoko Susanto ke KPK

Jumat, 26 Sep 2025 - 20:06 WIB

Gambar Sukses! Sejumlah SDN Di Jember Terapkan Pembelajaran Kelas Digital (Sumber: Gita Pamuji)

Regionalia

Istimewa! SDN Di Jember Terapkan Pembelajaran Kelas Digital

Jumat, 26 Sep 2025 - 14:08 WIB