Pendekar Tiga Perguruan Bersatu Demi NKRI Di Jember, Diklatsar VIII PAC Ansor Jombang

Sabtu, 25 Januari 2025 - 21:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Pendekar Tiga Perguruan Bersatu Demi NKRI Di Jember, Diklatsar VIII PAC Anshor Jombang (Sumber: Istimewa)

Gambar Pendekar Tiga Perguruan Bersatu Demi NKRI Di Jember, Diklatsar VIII PAC Anshor Jombang (Sumber: Istimewa)

Frensia.id – Suasana Desa Padomasan, Jombang, Kabupaten Jember, pada Jumat, 24 Januari 2025, membara atas semangat kesatuan nasional.

Slogan “NKRI Harga Mati” menggema dari lapangan desa, mengawali pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) VIII yang diselenggarakan oleh PAC GP Ansor Jombang.

Kegiatan ini menarik perhatian masyarakat luas, terlebih karena kehadiran pendekar silat dari tiga perguruan besar yang bersatu dalam semangat menjaga persatuan.

Diklatsar ini diikuti oleh 51 pendekar pilihan dari tiga perguruan silat ternama: Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP), dan Cipta Sejati (CS).

Keberagaman ini menjadi sorotan utama, karena untuk pertama kalinya para pendekar dari latar belakang berbeda ini sepakat melebur dalam satu wadah pelatihan.

Ketua panitia, M. Irfan Faris Hidayatullah, menyebut momentum ini sebagai langkah strategis untuk mempererat persatuan tanpa melupakan tradisi masing-masing perguruan.

Semangat yang sama disampaikan oleh Kasatkorwil Banser Jawa Timur, H. Rizza Ali Faizin, dalam sambutannya yang berapi-rapi.

Baca Juga :  Kerajinan di Desa Dawuhan Mangli Jember: Dari Warisan Nenek Moyang Hingga Jadi Sentra Industri Sangkar Burung Perkutut

Ia menegaskan bahwa perbedaan latar belakang para pendekar bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang harus dirawat demi keutuhan NKRI.

“Ketika kita bergabung dalam Ansor dan Banser, tidak ada lagi sekat. Satu tujuan kita, NKRI harga mati!” serunya, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin, 24/01/2025.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua GP Ansor Kencong, Agus Nur Yasin, yang mengajak seluruh peserta untuk mengenyampingkan perbedaan demi tujuan bersama.

Menurutnya, keberadaan Ansor dan Banser adalah untuk mencari keberkahan melalui khidmat kepada Nahdlatul Ulama sekaligus menjaga keutuhan bangsa.

““Kita disini berkumpul untuk bersama-sama mengenyampingkan perbedaan, karena di Banser ini, kita akan banyak memperoleh ilmu dan tentu memperoleh sahabat, ah, perbedaan-perbedaan itu, ya lepas dulu, dilepas dulu, baru kemudian kita bersama sama di Banser di Ansor ini bertujuan untuk khidmah kepada Nahdlatul Ulama mencari barokahnya para Muassis Nahdlatul Ulama’.” tegasnya

Diklatsar ini tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menyuntikkan nilai-nilai nasionalisme, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga :  Bupati dan Wakil Bupati Jember Diisukan Tidak Harmonis, Begini Kata Ketua DPC PKB Jember

Para peserta digembleng dengan materi yang mengajarkan keberanian menyuarakan kebenaran, kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945, serta penerapan Islam rahmatan lil alamin yang moderat.

Semua ini diarahkan untuk menciptakan kader tangguh yang mampu menjadi teladan di lingkungan mereka masing-masing.

Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting dari tiga perguruan silat dan NU, termasuk H. Jono Wasinudin, Iwan Susanto, dan Bapak Salam.

Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa langkah GP Ansor Jombang ini mendapatkan dukungan luas dari berbagai pihak.

Sorak semangat para peserta terus bergema sepanjang acara, menggambarkan tekad mereka untuk melangkah bersama dalam kebersamaan yang harmonis.

Diklatsar ini bukan hanya sebuah pelatihan, tetapi juga tonggak sejarah yang memperlihatkan bahwa perbedaan bukanlah pemisah, melainkan kekuatan yang menyatukan.

Di tengah suasana penuh haru dan kebanggaan, suara lantang meneriakkan “NKRI Harga Mati” kembali menggema, mengukuhkan tekad para pendekar untuk setia kepada bangsa dan agama.

Penulis : Imam Muhajir Dwi Putra

Editor : Ibn Syah

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri
Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi
Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi
Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember
Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember
Pemkab Jember Bakal Hidupkan Kembali Bandara Notohadinegoro yang Mati Suri
Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya
Megawati Ungkap Alasannya Gabung Petrokimia Gresik Setelah Tinggalkan Red Spark

Baca Lainnya

Jumat, 25 April 2025 - 17:27 WIB

Diduga Mempunyai Masalah Keluarga, Pria Paruh Baya di Jember Nekat Bunuh Diri

Jumat, 25 April 2025 - 17:19 WIB

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Selasa, 22 April 2025 - 17:49 WIB

Geram Tak Ada Itikad Baik dari Pelaku, Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Jember Lapor Polisi

Selasa, 22 April 2025 - 13:17 WIB

Pernah Terjadi Laka Hingga Menyebabkan Sopir Tewas, KAI Pasang Portal Atas di JPL 162 Jember

Senin, 21 April 2025 - 22:30 WIB

Tepati Janji, Gus Fawait Mulai Kebut Perbaikan Jalan di Jember

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB