Dolomit: Komoditas Tambang yang Menjanjikan

Wednesday, 27 August 2025 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengusaha asal Situbondo HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy dan timnya saat melakukan survei lokasi tambang dolomit di Gresik. (Sumber foto: Istimewa)

Pengusaha asal Situbondo HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy dan timnya saat melakukan survei lokasi tambang dolomit di Gresik. (Sumber foto: Istimewa)

Frensia.Id- Pengusaha asal Situbondo HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy mengatakan, bahwa harga dolomit mencapai Rp600 ribu per ton. Sementara itu, untuk biaya produksinya hanya sekitar Rp250 ribu per ton nya.

Harga tersebut menjadikan dolomit sebagai salah satu komoditas tambang yang menjanjikan. Pria yang akrab disapa Jhi Lilur ini menyampaikan, tambang dolomit lebih menjajikan daripada batubara.

“Saya jadi teringat dua kelompok pengusaha batubara sahabat saya di Kalsel yang sekarang jadi jadi konglomerat berangkat dari kedalaman kandungan batubara yang sekitar 40 meter. Padahal batubaranya kalorinya rendah, mereka jadi kaya raya,” katanya, Rabu, 27 Agustus 2025.

Padahal sambung Jhi Lilur, keuntungan batubara hanya di kisaran Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per ton. Dalam setahun penjualannya puluhan juta ton. “Kalau dolomit dengan harga tadi masih ada marginnya Rp350 ribu per ton, jauh dari margin batubara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jhi Lilur menyatakan, jika mempunyai pabrik dolomit dengan kapasitas produksi satu juta ton per bulan, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp600 miliar per bulan.
Dia pun bakal fokus mengelola dolomit setelah selesai mengurus suplai benih bening lobster (BBL) ke Vietnam

Baca Juga :  Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri

“Tentu ini lebih dahsyat dari batubara Asri Mining di Kalsel milik sahabat saya Bambang Setiawan, Rudy Hartanto dan Almarhum Henry Sutio,” paparnya.

“Kemarin pagi, saya berangkat ke Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Tujuannya survei beberapa konsesi tambang dolomit milik saya sendiri, dan survei tiga lokasi tanah untuk bangun pabrik dolomit,” tambahnya.

Dia menambahkan, saat survei lokasi tiga konsesi tambang didapati fakta menarik. Pertama potensi dolomit sangat luar biasa yaitu ratusan juta ton, kedua kedalaman dolomit sekitar 50 meter, ketiga terlihat dari beberapa tambang yang sudah puluhan tahun ditambang dan kedalamannya sekitar 50 meter.

“Di Kabupaten Gresik Jawa Timur, saat ini hanya ada beberapa IUP OP tambang dolomit, kalau tidak salah hanya ada tiga IUP OP, dan salah satunya milik,” tandasnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Viral di Medsos, Dua Bocah Nyaris Tenggelam di Pantai Payangan Jember
Akademisi UNIB Situbondo Sebut Ulama Sebagai ‘Endorsement Moral’ dalam Politik
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru
Alasan Lion Air Mendukung dan Melayani Penerbangan Jember-Denpasar
Hiswana Migas Jamin Ketersediaan LPG Jelang Nataru, Imbau SPPG Tak Gunakan Gas Subsidi
Bayi Laki-Laki di Jember Ditemukan Tak Bernyawa di Atas Makam
Warga Jember Dipenjara Gegara Gadaikan Motor Kredit

Baca Lainnya

Tuesday, 9 December 2025 - 13:55 WIB

Viral di Medsos, Dua Bocah Nyaris Tenggelam di Pantai Payangan Jember

Monday, 8 December 2025 - 18:29 WIB

Akademisi UNIB Situbondo Sebut Ulama Sebagai ‘Endorsement Moral’ dalam Politik

Saturday, 6 December 2025 - 14:16 WIB

Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru

Friday, 5 December 2025 - 17:23 WIB

Alasan Lion Air Mendukung dan Melayani Penerbangan Jember-Denpasar

Friday, 5 December 2025 - 17:19 WIB

Hiswana Migas Jamin Ketersediaan LPG Jelang Nataru, Imbau SPPG Tak Gunakan Gas Subsidi

TERBARU