Frensia.Id- Saluran irigasi pertanian di dekat salah satu perumahan di Kecamatan Sumbersari tertutup selama lima tahun. Hal ini mengakibatkan para petani di kawasan Jalan Pengandaran, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember kesulitan mengairi sawahnya.
Pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Jambuan Jaya Antirogo, Marzuki Yaman menyampaikan, sejak saluran irigasi tertutup. Pata petani terpaksa menyedot air sungai menggunakan mesin pompa air.
“Akibat saluran irigasi tertutup, petani kesulitan mendapatkan air. Caranya harus memompa air ke sungai,” katanya, Senin (17/11/2025).
Disisi lain, Petani bernama Hidayat menyebut, kondisi ini membuat biaya pertanian membengkak. Karena petani harus mengeluarkan uang untuk beli bahan bakar minyak (BBM) mesin pompa air.
“Kalau waktu tanam padi saat awal tanam, bisa biaya Rp 1,5 juta (beli BBM) dalam satu musim tanam,” ujarnya.
Kata dia, dampak penutupan saluran irigasi. Membuat petani di kawasan perumahan tersebut memilih menjual lahannya.
“Sekarang tinggal 2,5 hektar, sebelumnya itu 5 hektar. Karena irigasinya ditutup dan airnya tidak ada, akhirnya tanah itu dijual,” paparnya.
Hidayat berharap, agar petani lebih diperhatikan. Penghasilan mereka yang pas-pas an mestinya tidak ditambahi beban dengan kesulitan untuk mendapatkan air (ke sawah).
“Kami harap, petani yang penghasilannya pas-pas an ini lebih diperhatikan,” tambahnya.
Keluhan petani tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh pihak DPRD Jember. Pada Jum’at (14/11) lalu, mereka melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke saluran irigasi dekat salah satu perumahan.
“Saat kami melakukan sidak, ada temuan bahwa saluran irigasi memang tertutup,” ungkap Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto.
David menambahkan, pengembangan yang dilakukan perumahan sehingga mengakibatkan saluran irigasi tertutup adalah pelanggaran. Maka dari itu, pihaknya meminta OPD terkait untuk mengecek kembali mengenai perizinannya.
“Ini kan pelanggaran, kami minta nanti OPD bagian perijinan untuk mengecek lagi perizinannya (perumahan), apakah sudah sesuai mekanisme atau belum,” jelasnya.
“Hasil inspeksi ini juga sudah kami sampaikan kepada pimpinan untuk ditindak lanjuti,” tandasnya.








