Keistimewaan ‘Gelar Haji’ Bagi Masyarakat Muslim Jawa

Minggu, 26 Mei 2024 - 22:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.Id – Ibadah dalam kacamata agama dimaknai sebagai kewajiban, ketaatan dan kepatuhan kepada Allah swt.

Sementara sebagai mahluk sosial yang setiap hari berinteraksi dengan masyarakat, ibadah tidak dipandang sekedar kewajiban, melainkan status yang sosial yang lebih tinggi.

Dalam kajian Sosiologi, Selo Sumardjan dan Soelaiman Sumardi dalan Setangkai Bunga Sosiologi mengungkapkan bahwa, setiap masyarakat punya sesuatu yang dihargai dan itu yang membuat adanya sistem yang hierarkis.

Terdapat dua sistem sosial dalam masyarakat: pertama, achieved status yakni status yang bisa diperoleh oleh setiap orang dengan usahanya. Kedua, ascribed status yakni status sosial yang hanya didapat karena kelairan.

Menurut dua pakar dan Sosiolog berkebangsaan Indonesia tersebut seperti dikutip M. Zainuddin, haji masuk pada kategori yang pertama, yang bisa dimiliki bagi setiap orang untuk memperolehnya.

Melalui penelitiannya Studi Tentang Simbol Agama di Kalangan Masyarakat Muslim M. Zainuddin menyebutkan bahwa, Fenomena haji dalam teori sosiologi ini, sepanjang suatu masyarakat memandang pelaksanaan ibadah haji sebagai sesuatu yang berharga dan istimewa, sepanjang itu pula masyarakat akan menempatkan para haji berada pada lapisan yang relatif lebih tinggi.

Baca Juga :  Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Di Kab. Malang, Jawa Timur, ibadah haji dikalangan masyarakat petani santri Gondanglegi dipandang ibadah yang istimewa dan memiliki magnet yang luar biasa.

Bahkan meski jadi sopir dan tidak sekolah tidak jadi masalah asal mereka sudah melaksanakan haji. Mereka berkeyakinan uang yang dipakai haji tidak aka berkurang.

Pada masyarakat pedagang Betawi, haji bisa menempatkan status sosial sejajar dengan elit agama seperti kiai dan ulama. Gelar “haji” juga mampu memberikan legitimasi “logika keagamaan” untuk memiliki istri lebih dari Satu.

Ia berkesimpulan bahwa, secara normatif, haji memiliki pesan dan makna-makna ajaran sosial yang tinggi, seperti menjauhkan skat orang kaya dan miskin serta meniadakan perbedaan stau sosial (the difference of social status).

Baca Juga :  Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Masyarakat Muslim jawa – maupun di luar jawa – ibadah haji sarat dengan simbol dan status, baik status sosial ataupun status legitimasi kekuasaan. Rukun Islam yang ke lima ini dipahami sebagai sebuah simbol keagamaan sebagai justifikasi sosial daripada sebagai ibadah.

Padahal haji, sebuah ibadah yang memilki aspek humanitas atua kemanusiaan seperti egaliter, toleran, ukhuwah, persatuan dan kesatuan, tanggungjawab, santun dan sabar sebagaimana yang tercermin dalam pelaksanaan ihram, tawaf, sa’i, wukuf, dan seterusnya.

Ibadah haji dikalangan masyarakat muslim dipahami sebagai achieved status, sebuah ibadah yang dicapai dengan usaha kerasnya.

Fenomena haji yang demikian dimana masyarakat masih memandang sebagai ibadah yang berharga dan istimewa, tidak tertutup kemungkinan sepanjang itu pula masyarakat akan menempatkan para haji berada pada lapisan yang relatif lebih tinggi. (*)

*Moh. Wasik (Penggiat Filsafat Dar al-Falasifah)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme
Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember
Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita
Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan
Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid
Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Baca Lainnya

Sabtu, 6 September 2025 - 14:48 WIB

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus

Senin, 1 September 2025 - 22:49 WIB

Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:55 WIB

Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

TERBARU